Si pemuda menatapnya sambil bengong.
"Kenapa?"
"Ah, enggak. Aku pikir itu cocok untuk gadis yang suka melamun sepertimu."
"Dasar kau!"
Mereka kembali kejar -- kejaran sambil tertawa riang. Dan bayangan itu perlahan sirna dari kepala si pemuda. Si pemuda kini hanya bisa menatap gadis itu dalam foto yang hampir pudar warnanya.
Foto gadis cantik itu mengingatkan satu tujuan awalnya. Lalu pemuda itu berkata kepada orang gunung.
"Baiklah. Karena kalian telah merawatku selama ini, sebagai gantinya aku akan ikut kalian."
Si pemimpin mengangguk, lalu mereka berdua menghabiskan sisa telur puyuh.
**
Esoknya, mereka bersiap mencari air terjun bersama. Pemimpin orang gunung meminta beberapa orangnya untuk menemani si pemuda. Mereka berkuda dari satu ladang ke ladang lain dan belum berhasil menemukannya.
Bahkan di tengah jalan, mereka dihadang oleh sekawanan babi buas, tiga serigala dan seekor naga yang mengorbankan beberapa orang. Namun karena mereka kompak, mereka bertahan dan terus mencari.