"Serigala! Dimana tombakku?" Ia ingin bangkit namun tak bisa. Punggungnya terasa pegal, dan kepalanya sedikit pusing.
"Tenanglah. Serigala itu sudah tidak ada. Kau aman sekarang." Kata salah seorang di antara mereka.
"Minumlah." Orang itu memberikan secawan air rebus. Airnya masih hangat dan ada beberapa lembar daun yang harum. Pemuda itu meminumnya.
"Terimakasih. Terimakasih."
"Kau jangan banyak bergerak dulu. Kau butuh istirahat agar cepat pulih."
Pemuda itu melentangkan tubuhnya lagi. Ia meringkih dan mengaduh, namun rasa sakit itu membuatnya tetap hidup.
"Kalian.. Siapa?"
"Kami warga yang tinggal di gunung ini. Kami menemukanmu tergeletak di bawah tebing. Lalu kami membawamu kesini, ke kampung kecil kami."
"Ah, jadi begitu. Terimakasih sudah menolongku."
"Tidak apa. Di sekitar tebing itu, kami juga menemukan ini."
Orang itu memberikan sebilah tombak, sebuah peta dan sebuah foto. Pemuda itu segera mengambilnya.