Hingga akhirnya di suatu ladang gersang, mereka bertemu dengan seorang lelaki yang terkapar di tanah. Ternyata ia adalah salah satu warga gunung. Dari mulutnya keluar banyak darah. Dan ia berkata dengan megap -- megap.
"Kunang -- kunang.. maksud dari bait pertama itu.. kunang -- kunang.. Mereka pergi kesana." Katanya dengan kepayahan, dan setelah mengucapkan kalimat itu, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Tamat
Cerita sebelumnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!