Ditetapkannya partai peserta pemilu 2024 dan dinamika pencapresan akan mewarnai panasnya tahun politik 2023.
Partai papan atas dan menengah atau partai yang memiliki kursi di parlemen sepanjang tahun 2023 akan menunjukkan kiprahnya karena sudah memasuki tahapan pemilu untuk pencalonan legislatif dan pendaftaran pasangan calon presiden, kemudian memasuki masa kampanye. Sehingga sepanjang tahun 2023 akan diwarnai oleh hiruk pikuk pemilu.
Atmosfir kehidupan politik sepanjang tahun 2023 akan dipanaskan kompetisi antar partai peserta pemilu dan pasangan Capres.
Berdasarkan riak politikyang terjadi sepanjang tahun 2023 partai parlemen umumnya  diprediksi tidak akan menimbulkan benih-benih kegaduhan berarti karena sebagian besar diantaranya merupakan bagian dari pendukung kepemimpinan pemerintahan saat inj.
Hanya saja Partai Nasdem yang mengusung Anies Baswedan diharapkan tidak terjebak untuk melanjutkan pokitik sektarian berbasis SARA seperti terjadi di Pilgub DKI Jakarta sebelumnya, dan Pemilu 2019.
Namun pencalonan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem menyisakan tanda tanya atas posisi Partai Nasdem yang tak ubahnya bagaikan memainkan politik dua kaki.
Disatu sisi Partai Nasdem menyampaikan bahwa mereka tetap bagian tak terpisahkan dari Koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, tapi disisi lain Partai Nasdem mengusung jargon "Perubahan" yang identik dengan sikap antithesis pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Rencana format koalisi yang akan dilakukan Partai Nasdem juga identik dengan partai oposisi yang berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama ini.
Partai Demokrat dan PKS rencana partai mitra koalisi Partai Nasdem selama merupakan partai yang berada di luar lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo. Jadi, jika koalisi ketiganya terwujud maka merupakan sebuah pilihan sulit bagi Partai Nasdem apakah akan tampil sebagai koalisi antithesis  pemerintahan Presiden Joko Widodo, atau tetap tampil dengan selimut berposisi di tengah, atau berbalik arah sebagai oposan.
Sikap ambivalen Partai Nasdem ini juga merupakan dilema bagi  Anies Baswedan yang selama ini kadung dianggap sebagai pigur bertolak belakang dengan pemerintahan Presiden Jokowi.
Safari Politik Anies Baswedan yang dilakukan akhir-akhir ini juga dipandang banyak kalangan berlangsung biasa-biasa saja, tidak memiliki warna baru sebagai keunggulan komperatif dan tidak memiliki unsur differensiasi.