Menurut Guigo II, pada  tahap ini Allah memuaskan kehausan jiwa dan memberi makan untuk rasa laparnya.
Allah memberikan kepada orang yang melakukan meditasi itu sebuah anggur baru dan mengangkatnya ke tahap pengalaman  transenden.
Moment-moment  kontemplasi ini dapat berlangsung cepat atau lama, nampak  lembut-halus atau nyata-konkret. Moment-moment itu dapat pergi dan datang lagi.
Mereka dapat membaur dengan arus kata-kata meditatif yang diulangi, pemikiran-pemikiran biblis yang  direfleksikan, intuisi-intuisi yang dinikmati, niat-niat hati yang  dibuat.
Tetapi orang akan menjadi lebih tenang dan pasif karena Tuhan-lah sekarang yang aktif-berkarya di dalam diri kita.
Kita mungkin dapat meringkas apa yang Guigo II katakan tentang keempat unsur "lectio divina" dalam cara berikut: membaca itu mencari, meditasi itu menemukan (makna), doa itu  memohon, kontemplasi itu merasakan (Allah).
***
Referensi:Â Ndolu, Siriakus (Penterj.), Lectio Divina And Practice Of Teresian Prayer. 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H