Meditasi menempatkan kehadiran Allah di dalam diri (self) dan memusatkan segala renungan dan rasa cinta akan Tuhan di dalamnya.
Singkatnya, meditasi secara mendasar adalah kategori doa  bukan-kontemplatif. Meditasi adalah tahap doa yang mengandaikan penggunaan daya-daya mental kita dalam mencari Allah, walaupun selalu di  bawah bimbingan rahmat ilahi.
KontemplasiÂ
Jika meditasi menekankan usaha dari pihak kita, sebaliknya kontemplasi  tidak dihasilkan oleh usaha-usaha kita. Kontemplasi adalah anugerah cuma-cuma. Kita dapat mempersiapkan diri  kita untuk menerima anugerah kontemplasi itu. Kita mempersiapkannya dengan menumbuhkan keutamaan-keutamaan dan juga dengan melakukan doa afektif.
Kontemplasi adalah suatu pengalaman yang diberikan secara cuma-cuma. Pengalaman akan apa? Pengalaman akan kehadiran Allah yang memberikan terang kepada jiwa dan kehangatan kepada hati.
Kita belajar untuk meminta anugerah kontemplasi itu sambil tetap menyerahkan hasilnya kepada Allah. Jadi ketika kita berdoa, kita berdoa dengan hati yang terbuka terhadap  kontemplasi. Kita belajar mendengarkan Sabda Allah dan menerima cinta-Nya.
Kita tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan anugerah kontemplasi itu. Tetapi kita perlu memberikan banyak ruang bagi Allah untuk bekerja. Kita belajar diam dalam kehadiran-Nya.
Tahapan Mengolah Jiwa
Salah satu cara yang sudah cukup lama dilakukan dalam mengolah jiwa adalah melalui "Lectio Divina". Secara harafiah "Lectio Divina" berarti "bacaan ilahi". Ada 4 unsur dalam Lectio Divina, yakni lectio, meditatio, oratio, Â dan contemplatio.
Lectio
Lectio sendiri yang berarti "bacaan", dimengerti sebagai membaca berulang-ulang secara  perlahan-lahan sebuah perikop dari Kitab Suci.
Usaha ini merupakan sebuah sarana pemfokusan dan pemusatan. Kiat akan  dengan penuh perhatian membaca sebuah perikop dari Kitab Suci.
Ketika kita sudah menemukan sebuah gagasan, sebuah kalimat atau kata-kata yang menarik perhatiannya, kita akan berhenti dan merenungkan teks itu.