Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jejak Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Pendidikan Indonesia yang Holistik

16 Agustus 2022   11:30 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:30 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminari Menengah St. Yohanes Brekhmans Mataloko-Flores (Sumber Foto: Seminari Mataloko)

Kita dapat mengamati sendiri dalam hidup harian kita, banyak pejabat yang terjerat kasus korupsi, atasan membunuh bawahan, dan lain-lain. Para pelakunya bukan orang bodoh. Mereka adalah orang pintar. Yang kurang dalam diri mereka adalah tidak bijaksana mengelola hidup atau tidak bijaksana mengatasi persoalan.

Pendidikan kita saat ini perlu diarahkan agar tidak hanya menghasilkan pribadi-pribadi yang pintar, tetapi pribadi-pribadi yang bijaksana.

SOCIALITAS (Kebersamaan/ Solidaritas)

Pembinaan Socialitas berkaitan dengan penumbuh-kembangan respek, solidaritas, kepedulian atau kepekaan, serta tanggungjawab terhadap sesama.

Di seminari, hal ini dilakukan melalui terlibat aktif dalam kegiatan harian, pelayanan dan perhatian pada teman, kegiatan live-in, kunjungan kelurga atau kerabat, kontak sosial dengan orang miskin dan terlantar.

Aspek pembinaan ini dapat dikembangkan dalam pendidikan secara umum. Pendidikan yang selalu mengarahkan prestasi pribadi perlu dikritisi. Alangkah lebih baik mereka diarahkan untuk mengejar prestasi bersama.

Dalam kaca mata yang berbeda, mengejar prestasi pribadi dapat memacu siswa untuk memiliki daya saing, namun ada efek samping yang perlu diantisipasi. Kepedulian teman sebaya yang kurang mampu memahami pelajaran, sikap respek dan solidaritas dalam hidup bersama di masyakat, perhatian pada sesama yang berkekurangan, merupakan nilai-nalai socialitas yang hendaknya dikembangakan dalam pendidikan kita.

Inilah beberapa pilar pendidikan holistik dari peninggalan jejak kolonial yang dikembangkan di seminari-seminari. Semoga dapat menginspirasi kita dalam pengembangan pendidikan kita sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun