Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tio RuSS, Dewi Penyelamat Satwa Bali

26 Maret 2016   10:32 Diperbarui: 28 Maret 2016   08:33 3996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika itu Mbak Tio memiliki 20 ekor kucing dan tiga ekor anjing. Hingga mendekati tenggat waktu, ia telah mengantongi beberapa calon rumah kontrakan. “Rumah yang sekarang saya tempati, waktu itu masih saya kesampingkan. Saya belum berani hubungi pemilik tanya-tanya soal harga. Pasti harganya mahal, soalnya kan tingkat dua,” kenangnya.

Sementara waktu terus berjalan, Mbak Tio belum juga menemukan kontrakan dengan harga yang sesuai. “Saya sempat nangis waktu itu. Kucing-kucing saya mengeong-ngeong manja. Salah satu anjing saya, kepalanya ditaruh di paha saya. Saya sedih memikirkan nasib mereka. Saya lantas bilang ke mereka, yang sabar ya naaak. Doakan lekas dapet rumah baru yang nyaman.”

H-3 jelang deadline. Waktu kian sempit. Akhirnya Mbak Tio beranikan diri untuk hubungi pemilik kontrakan yang sekarang ia tempati. Tak ketinggalan disertai doa sepenuh hati agar dimudahkan segala urusan.

“Sudah lah Mbak. Mbak lihat aja dulu kondisi rumahnya seperti apa. Soal biaya saya tak terlalu rumit. Mbak adanya berapa, segitu aja dulu bayarnya,” kata pemilik kontrakan seperti yang diucapkan Mbak Tio kepada saya.

Mendengar hal itu pecah lah kegembiraan Mbak Tio. Apalagi begitu mengetahui halamannya amat luas. Ditambah lagi sang pemilik tidak berkeberatan Mbak Tio memelihara satwa dalam jumlah banyak.

Donasi
[caption caption="Puppies di Bali, Rumah Singgah Satwa / dap"]

[/caption]Merawat sekian banyak satwa, perlu modal besar. Selain makanan, mereka juga di-support vitamin dan pengobatan. Selama mengabdikan diri di dunia satwa, Mbak Tio dibantu para donatur.

“Banyak orang dan netizen yang menyuruh saya untuk menghentikan misi ini. Mungkin karena mereka melihat kondisi ekonomi saya yang pas-pasan. Tapi Alhamdulillah hingga saat ini, Bali Rumah Singgah Satwa tetap bertahan. Saya percaya bahwa Tuhan menyayangi tiap makhluk ciptaannya. Apa yang saya lakukan murni panggilan hati. Dan saya juga percaya kalau Tuhan akan membantu makhluknya yang kesusahan.”

Kebetulan Mbak Tio dan dua orang relawan punya seragam khusus berwarna hitam. “Kalau Mas perhatikan, di seragam kami ada emblem bendera Indonesia-nya. Saya juga pasang bendera merah putih di halaman. Bendera itu tidak pernah saya turunkan. Tiap tahun saya ganti karena warnanya mulai pudar. Bendera itu juga sebagai simbol sekaligus penyemangat kami. Bahwa orang lokal pun bisa seperti shelter-shelter asing. Didonasi, dikelola dan digerakkan oleh orang Indonesia,” ujarnya mengakhiri perbincangan kami pada kesempatan itu.

***

Kata Mereka Tentang Tio Russ:
“Tio Russ ... Saya tidak mengenalnya, saya tidak tahu siapa dia dan saya hanya berteman di medsos.

Pertama kali melihat postingannya, saya langsung kagum. Saya pikir dia adalah wanita yang luar biasa. Setiap saat saya selalu menunggu postingan-postingannya dan semakin kagum perjuangan seorang wanita yang tidak mengenal lelah, tidak mengenal lapar, tidak pernah mengeluh dan selalu siap siaga bila mendapat laporan yang masuk jika ada anjing yang terluka dan terbuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun