Tangan mungilnya dan hati malaikatnya selalu memberi kesembuhan dan kenyamanan bagi anjing-anjing terlantar. Bagi saya, Tio Russ adalah seorang malaikat yang dikirim Tuhan untuk anjing-anjing terlantar di Bali. Tetap semangat Mba Tio Russ, banyak cinta dan doa untukmu. God Bless You”. -Lenora, Netizen & Dog Lover, Jakarta.
"Mbak Tio adalah wanita yang patut dijadikan inspirasi dan panutan. Secara fisik Mbak Tio memang terlihat kecil, lemah dan tak berdaya. Tapi ternyata di balik kecil tubuhnya, tersimpan kekuatan dan cinta yang sangat besar. Apapun halangannya, baik dari segi kesehatan, keuangan, tenaga, waktu, jauh-dekatnya lokasi, Mbak Tio tetap berusaha menolong 'anak-anak jalanan' yang memang membutuhkan bantuan dengan semaksimal dan sekuat tenaganya.
Semua yang dilakukan dengan ikhlas, InsyaAllah pasti akan ada jalan. InsyaAllah rejeki buat 'anak-anak' pasti ada." Itu kata-kata yang selalu disampaikan Mbak Tio" -Ingrid V. Maspaitella, Mahasiswi FKH Unud & Relawan Bali Rumah Singgah Satwa, Denpasar.
"Tio orangnya perhatian dan sangat tulus untuk menolong 'anak kaki' empat. Aku sangat hangga kepadanya dan suri tauladan untuk seorang wanita sebagai pemerhati terhadap anak kaki empat" -Vhilyz Namina, Netizen & Pernah Menjadi Relawan di Bali Rumah Singgah Satwa.
“Kak Tio adalah seorang wanita pantang menyerah, gigih, ulet dan memiliki jiwa sosial yang tinggi (khususnya sama hewan). Kak Tio tidak akan pernah tega melihat anjing atau kucing yang sakit dan terlantar. Jangankan sakit, ketika beliau makan dan melihat kucing/anjing di tempat makan tersebut, Kak Tio pasti memberikan sebagian (kadang semua) makanan yang disantapnya untuk hewan itu.
Satu hal yang saya kagumi dari beliau, karena kecintaannya terhadap hewan, bisa saja sewaktu beliau tengah berkendara atau istirahat, kemudian mendengar suara kucing / anjing yang sedang kesakitan, beliau akan langsung mencari dan merawat hewan itu. Beliau seperti punya radar dengan hewan-hewan tersebut.
Karena kecintaannya terhadap hewan pula (yang biasa dijuluki 'anak-anak'), beliau rela pulang larut malam. Kepedulian beliau sangat tinggi pada mereka (anjing & kucing), sama seperti prinsipnya hidup ini ada untuk berbagi dan saling tolong-menolong.
Beliau adalah salah satu sosok kakak, guru dan teman bagi orang-orang di sekitarnya. Semoga Kak Tio tetap sehat, semangat dalam membantu hewan-hewan di luar sana yang kurang beruntung. Begitu juga dengan 'anak-anak' di Bali RuSS, tetap sehat-sehat semua.
Dengan semakin banyaknya orang yang peduli pada hewan terlantar, semoga semakin banyak pula yang bisa membantu Kak Tio.” - Zhindhy Febrianti, Dewan Perwakilan Mahasiswa/i Universitas Udayana, Mahasiswi FKH, pernah menjadi relawan di Bali Rumah Singgah Satwa, Denpasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H