Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tio RuSS, Dewi Penyelamat Satwa Bali

26 Maret 2016   10:32 Diperbarui: 28 Maret 2016   08:33 3996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“HAH?!'

[caption caption="Kondisi Husky sewaktu diketemukan / Sumber: Tio Russ"]

[/caption]Berdasarkan penuturan Mbak Tio, doggies berbola mata bagai serigala itu dikurung majikannya di dalam kandang beralaskan tanah berpasir. Bila dilihat sekilas tempatnya menyerupai kandang ayam. Kebetulan ada seorang rekan yang melihatnya. Rekan tersebut kemudian melapor ke Mbak Tio. Setelah melakukan perbincangan dengan sang pemilik dan yang bersangkutan angkat tangan, jadilah Husky itu diboyong ke Rumah Singgah Satwa.

[caption caption="Kondisi Bali Rumah Singgah Satwa / dap"]

[/caption]Bagi yang belum tau apa itu stambum, stambum adalah semacam sertifikat yang dikeluarkan oleh badan organisasi Perkin (Perkumpulan Kinologi Indonesia). Di dalamnya berisi keterangan silsilah atau trah anjing. Untuk mendapatkan surat ini bukan urusan gampang punya. Apalagi tiap pemohon diwajibkan mengeluarkan sejumlah biaya.

“Untuk kasus penyakit kulit, terutama demodex, anjing harus ditangani secara khusus. Masalahnya, enggak banyak orang tau bagaimana caranya,” terang wanita yang dulunya pernah menimba ilmu di Universitas Udayana Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) ini.

Menurut Mbak Tio, anjing demodex tidak boleh stres. Tiap kali stres dia akan menggaruk-garuk tubuhnya sampai luka. Disusul kemudian kerontokan pada bulu. Satu-satunya cara harus disteril atau dikebiri. Hal itu dikarenakan demodex adalah penyakit genetik. Artinya, penyakit itu akan terbawa terus ke generasi berikutnya.

Tidak hanya Husky, ada pula Golden Retriever. Anjing berbulu cokelat muda ini juga ber-stambum. Hanya saja usianya sudah tua. Ia diketemukan 'menggelandang' di daerah Sesetan, Denpasar. Kondisinya pun mengenaskan. Terdapat luka infeksi pada bagian gusi.

Misi Penyelamatan
[caption caption="Aksi Mbak Tio sewaktu rescue beberapa waktu lalu / Sumber: Facebook Tio Russ"]

[/caption]Tio RuSS punya segudang cerita seru ketika beraksi. “Dulu kita pernah hunting anjing sampai seminggu, Mas. Di daerah Nusa Dua, tepatnya. Makanya itu, kalau besok-besok Mas mau ikutan rescue, saya ngga menjamin bisa langsung dapet momennya,” katanya antusias.

Dalam kasus ini, anjing 'buruan' Mbak Tio hanya keluar malam hari. Kalau keluar siang selalu ditimpukin warga. Alasannya karena luka pada tubuhnya sudah terlalu parah. Sehingga mengeluarkan bau menyengat dan tampak menjijikkan.

Lantaran terus dijahatin orang, anjing itu akhirnya memilih bersembunyi di tempat terpencil. Masuk jauh ke arah rawa-rawa. “Waktu itu benar-benar menegangkan, Mas. Ekstrem banget medannya. Udah gelap-gulita, berlumpur lagi. Kalau disorot senter, kabur dia. Tapi akhirnya ketangkep juga. Langsung kita bawa ke klinik. Lukanya dibersihkan trus kita rawat,” kenangnya.

Dalam beraksi, Mbak Tio selalu dibantu dua orang relawan. Alat menangkapnya ada dua macam, jaring dan tulup.

Saya kemudian memotong pembicaraan, “Dari sekian banyak misi, apa Mbak enggak takut digigit? Apalagi saya lihat di akun Facebook, Mbak hanya memakai pakaian biasa. Tidak dilengkapi perlengkapan atau pakaian khusus. Apa tidak berbahaya, Mbak?” tanya saya spontan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun