Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Air Terjun Tegenungan, Serunya Kurang dari Dua Jam

10 Desember 2015   08:12 Diperbarui: 20 Juli 2016   14:00 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seumpama tak sanggup berjalan lebih jauh, napas serasa mau putus dan ingin rehat sejenak, lagi-lagi pihak pengelola bermurah hati menyediakan gazebo dipersimpangan ini.

[caption caption="Sesembahan atau warga menyebutnya "banten" / dap"]

[/caption]
Di beberapa sudut, saya melihat adanya tempat khusus persembahyangan untuk menaruh banten atau sesembahan. Hal tersebut dilakukan warga umat Hindu sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa-Dewi atas karunia dan rezeki yang telah mereka terima.

Setelah menuruni anak tangga, permukaan tanah kembali datar. Air terjun sudah di depan mata. Tinggal jalan sedikit lagi.

[caption caption="Jalan Setapak / dap"]

[/caption]

[caption caption="Papan Peringatan / dap"]

[/caption]

Memasuki area air terjun, pandangan saya fokus ke bawah. Memperhatikan tiap pijakan kaki. Saya melangkah tertatih-tatih diikuti kedua tangan yang mengayun bebas untuk menyeimbangkan tubuh. Permukaan tanahnya tidak rata. Dipenuhi bebatuan kali berbentuk pipih. Rata-rata ukurannya sekepalan tangan. Jangan menginjak batu berwarna hijau karena licin. Anda bisa tergelincir jika salah melangkah.

Setibanya di lokasi air terjun, saya termangu sejenak. Mengamati tiap jengkal objek yang ada di sana. Saya menemukan beberapa hal yang menarik perhatian. Saya lihat jumlah perbandingan pengunjung antara wisatawan asing dengan domestik / lokal tidak jauh berbeda. Menariknya lagi, bule-bule yang datang kebanyakan berusia remaja. Saya taksir umurnya sekitar 20 tahun’an. Paras mereka tampak cantik-cantik dan tampan-tampan. Yang cewek bertubuh langsing ideal, sementara yang cowok berbadan sixpack.

Kecantikan dan kegantengan mereka tak ubahnya seperti pemain film komedi dewasa “American Pie”. Yang cewek mengenakan bikini, yang pria memakai celana pendek. Kekasih saya yang tadinya bersanding di sisi saya tiba-tiba lenyap. Setelah saya mengedarkan pandangan ke segala arah, usut punya usut, dia sudah berdiri didekat bule-bule cowok sambil memberi signal ke saya minta di foto. Dasar wanita! Tapi cowoknya memang ganteng sih. Tak apa lah, biar dia sekali-kali senang.

Selagi dia asik bermain air, saya melakukan pengamatan. Kira-kira ada hal menarik apa yang bisa diulas.

Selain keindahan alam yang memukau, saya tidak menjumpai sampah berceceran. Kondisinya amat bersih dan terawat. Para pengunjung secara sadar dan tertib membuang bungkus kemasan ke dalam tempat yang sudah disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun