Seumpama tak sanggup berjalan lebih jauh, napas serasa mau putus dan ingin rehat sejenak, lagi-lagi pihak pengelola bermurah hati menyediakan gazebo dipersimpangan ini.
[caption caption="Sesembahan atau warga menyebutnya "banten" / dap"]
Di beberapa sudut, saya melihat adanya tempat khusus persembahyangan untuk menaruh banten atau sesembahan. Hal tersebut dilakukan warga umat Hindu sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa-Dewi atas karunia dan rezeki yang telah mereka terima.
Setelah menuruni anak tangga, permukaan tanah kembali datar. Air terjun sudah di depan mata. Tinggal jalan sedikit lagi.
[caption caption="Jalan Setapak / dap"]
[caption caption="Papan Peringatan / dap"]
Memasuki area air terjun, pandangan saya fokus ke bawah. Memperhatikan tiap pijakan kaki. Saya melangkah tertatih-tatih diikuti kedua tangan yang mengayun bebas untuk menyeimbangkan tubuh. Permukaan tanahnya tidak rata. Dipenuhi bebatuan kali berbentuk pipih. Rata-rata ukurannya sekepalan tangan. Jangan menginjak batu berwarna hijau karena licin. Anda bisa tergelincir jika salah melangkah.
Kecantikan dan kegantengan mereka tak ubahnya seperti pemain film komedi dewasa “American Pie”. Yang cewek mengenakan bikini, yang pria memakai celana pendek. Kekasih saya yang tadinya bersanding di sisi saya tiba-tiba lenyap. Setelah saya mengedarkan pandangan ke segala arah, usut punya usut, dia sudah berdiri didekat bule-bule cowok sambil memberi signal ke saya minta di foto. Dasar wanita! Tapi cowoknya memang ganteng sih. Tak apa lah, biar dia sekali-kali senang.
Selagi dia asik bermain air, saya melakukan pengamatan. Kira-kira ada hal menarik apa yang bisa diulas.
Selain keindahan alam yang memukau, saya tidak menjumpai sampah berceceran. Kondisinya amat bersih dan terawat. Para pengunjung secara sadar dan tertib membuang bungkus kemasan ke dalam tempat yang sudah disediakan.