Mereka pun segera duduk dan memesan makanan untuk makan siang. Sembari menunggu, mereka juga berbincang-bincang mengenai kenangan masa lalu mereka.
“Zik, kamu masih ingat gak sama kertas yang dulu kita pernah tulis bersama.” Ujar Disca.
“OH, kertas itu? HAHAHA ingat sekali aku, yang isinya tentang persahabatan kita dan juga perjanjian-perjanjian aneh lainnya yang kita buat?” Ujar Ziko sambil menahan tawa.
“HAHAHA, iya yang itu. Aduh kalau diingat-ingat juga aku malu kayaknya kalau harus baca isi kertas itu lagi.” Ujar Disca.
“Ih aku malah penasarn, jadi kangen masa kecil.” Ujar Ziko.
“Kangen masa kecil atau kangen masa-masa belum ada beban hidup.” Ujar Disca.
“Dua-duanya hehe. Bagaimana kalau kita besok coba cari kertasnya? Aku kayaknya masih menyimpannya di salah satu arsipku.” Ujar Ziko.
"Ide bagus, aku juga sangat penasaran dan ingin membacanya kembali." Ujar Disca.
Setelah selesai berbincang, mereka pun makan dengan lahap. Disca dan keluarganya begitu menyukai makanan di restoran itu Dan mereka berterima kasih kepada Ziko karena telah mengajak mereka makan di restoran itu. Setelah selesai makan, mereka pun kembali berkeliling kota Singapore Dan mengunjungi beberapa tempat wisata dan spot iconic di sana. Disca pun sangat senang Dan sangat menikmati momen-momen kebersamaan itu.
Keesokan harinya, mereka pun bertemu kembali untuk melakukan apa yang sudah mereka sepakati sebelumnya. Mereka pun pergi ke tempat Ziko dan mulai membongkar beberapa barang dan arsip Ziko untuk mencari selembar kertas penuh dengan kenangan yang mereka tulis ketika kecil.
"Aduh Ko, ini barangmu banyak sekali hobi bawa pulang sampah ya kamu." Ujar Disca.