Seorang coach yang baik akan lebih banyak mendengarkan dan lebih sedikit berbicara. Fokus dan Pusat Komunikasi adalah coachee, yakni mitra bicara.
3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot
Pertanyaan yang diajukan dapat menggugah orang untuk berfikir, menstimulus pemikiran coachee, memunculkan hal-hal baru, mengungkapkan emosi.
G. Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur T-I-R-T-A
T = Coach perlu mengetahui Tujuan yang hendak dicapai oleh coachee pada saat praktik coaching dilaksanakan.
I = Coach perlu menggali Identifikasi semua hal yang terjadi pada coachee.
R =Â Coach membantu Coachee menyusun Rencana Aksi sebagai hasil dari sesi coaching yang telah dilaksanakan.
TA = Komitmen coachee sebagai bentuk Tanggungjawab untuk melaksanakan Rencana Aksi yang telah disusun berdasarkan sesi coaching yang telah dilaksanakan.
G. Supervisi Akademik dengan Paradigma Berfikir Coaching
- Supervisi Akademik merupakan upaya membantu guru-guru dalam mengembangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Prinsip Supervisi Akademik meliputi : Kemitraan, Konstruktif, Terencana, Reflektif, Objektif, Berkesinambungan dan Komprehenship.
- Siklus dalam supervisi klinis pada umumnya meliputi 3 tahap: 1. Pra-Observasi 2. Observasi dan 3. Pasca Observasi.
H. Pemikiran Reflektif Terkait Pengalaman Belajar
1. Emosi Yang dirasakan