Mohon tunggu...
Danz Suchamda
Danz Suchamda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang spiritualis, praktisi meditasi, penulis. Hidup ini saya pandang sebagai sebuah meditasi yang mengalir sepanjang waktu. Dan manakala kita melihat dunia dalam persepsi termurnikan, sekaligus berani telanjang terhadap apa yang ada; maka dunia ini menjadi begitu berwarna, bercahaya, bernuansa pendar, dan menguak berjuta makna yg berlapis-lapis.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bahasa yang Kacau Menyebabkan Pemahaman Agama yang Kacau

21 Desember 2011   02:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:58 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Daniel Suchamda : Tujuan saya cuman ingin menunjukkan bahwa keakuratan bahasa sangat menentukan pengertian yang didapat. Bahasanya tidak akurat, pengertiannya pun jadi melenceng jauh.

Sony H. Waluyo :

... maturnuwun mas... tapi itu bisa sangat membantu utk mempersatukan manusia... bhw ajaran yg mrk pegang sebenarnya terkait satu sama lain .. dan bhw dr generasi ke generasi pengertiannya makin bias krn ketidakpahaman ttg sumber aslinya yg diperparah dg cara2 kekerasan utk memaksakan pengertiannyayg sudah bias itu, plus larangan utk menafsirkan sendiri shglebih banyak orang tdk mjd kritis melainkan hanya membeo tafsir model pemimpinnya yg juga sudah misleading...

Daniel Suchamda : semoga.

Sony H.Waluyo :

..uraian Mas Daniel sendiri sangat memperjelaskan mengapa proses terjemahan teks2 spiritual bisa sangat mengacaukan pengertiannya. Dan itu mjd salah satu alasan mengapa terjadi begitu banyak silang sengketa pengertian/pemahaman di antara agama2....Dlm versi spiritual jawa olehkrn itu ada saran utk "othak-athik gathuk"... utk merangkai benang merah di antara berbagai info dlm berbagai ajaran spiritual utk memahami semuanya scr keseluruhan... mmm...sangat menarik mas... matur nuwun...

==========

Jkt, Jumat, 2011 Juni 17 4.00 AM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun