Juleha memberi isyarat agar emak diam. Dia tidak ingin kecemburuan emak merusak suasana yang sedang berlangsung hikmat.
Bapak terus termenung sepeninggal Wika, Mak Linik, dan Bayu. Emak menyikut Juleha yang sedang beres-beres meja makan.
"Pelet Yu Linik sudah bereaksi, Ha. Lihat bapakmu mulai oleng."
"Mau ngomong sendiri apa aku yang ngomong nih, Mak? Biar ramai sekalian."
"Kamu lom tau aja watak emaknya Wika, Ha."
Tidak ada jalan lain untuk memutus kejulidan emak kecuali bergabung dengan bapak. Juleha pun mendekati bapaknya.
"Sedih amat, Pak?"
"Begini rasanya seorang bapak kalau anak perempuannya mau menikah, Ha. Dua kali bapak merasakannya, semoga tidak ada lagi aral melintang."
"Aamiin. Pakde Atmojo besuk nginap di mana?"
"Dia langsung berangkat dari rumahnya sebelum akad. Rencananya, dia datang bersama keluarga."
Emak ikut nimbrung sambil membawa teh dan bala-bala kesukaan bapak. Juleha masih saja menggoda emak.