"Pokoknya besuk pas Wika nikah, kamu dandan yang cantik."
"Untuk apa, Mak?"
"Anaknya pak lurah kan koleganya banyak dan pastinya terhormat. Pepet salah satu biar tertarik sama kamu."
"Emak ini persis emak tirinya Cinderella, loh."
"Besuk emak cari info yang tajir melintir dan masih single biar hidup kamu enak. Emak sama bapak kan tenang kalau kamu bahagia."
Perkataan emak terlalu dramatis untuk sebuah kebahagiaan. Juleha sudah bahagia karena masalah demi masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dia dapat memiliki keluarga yang utuh meskipun bapak berpoligami. Dia lega dan ikut gembira karena asal-usul Wika sudah jelas. Dia ikut bahagia saat mengetahui kakak tirinya dapat kekasih baru yang baik hati apalagi akan segera menikah.
"Bapak akan datang kan pas Mbak Wika nikah?"
Juleha menunggu jawaban bapak yang tengah memotong cabang bonsai.
"Tentu, Ha. Dia kan anak bapak juga meskipun yang jadi walinya tetap Atmojo."
"Bapak nggak ada niat pulang ke rumah Mak Linik?"
Belum sempat bapak menjawab, emak sudah menyentil telinga anak gadisnya dengan keras hingga terasa pedih.