Biasanya pemimpin seperti ini terlalu lama terjebak dalam halusinasi kejayaan perusahaan di masa lalu yang tidak berpijak pada realitas. Dampaknya pun fatal.Â
Saat kompetitor baru datang dan merebut kue perusahaan di pasar, perusahaan akan ngambek seperti anak kecil yang memaksa agar kuenya dikembalikan. Reaksi seperti ini akan menjadi death penalty bagi perusahaan.Â
Apalagi jika reaksi tersebut bertentangan dengan publik. Jika tak segera berbalik arah, tinggal menunggu waktu bagi perusahaan untuk terjun bebas di jurang kehancuran. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI