Mohon tunggu...
Danthy Margareth
Danthy Margareth Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa-Biasa Saja

Dunia dalam Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Langkah Perusahaan di Era Digital dan Belajar dari Taksi Konvensional

6 September 2020   15:22 Diperbarui: 6 September 2020   17:18 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya pemimpin seperti ini terlalu lama terjebak dalam halusinasi kejayaan perusahaan di masa lalu yang tidak berpijak pada realitas. Dampaknya pun fatal. 

Saat kompetitor baru datang dan merebut kue perusahaan di pasar, perusahaan akan ngambek seperti anak kecil yang memaksa agar kuenya dikembalikan. Reaksi seperti ini akan menjadi death penalty bagi perusahaan. 

Apalagi jika reaksi tersebut bertentangan dengan publik. Jika tak segera berbalik arah, tinggal menunggu waktu bagi perusahaan untuk terjun bebas di jurang kehancuran. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun