Mohon tunggu...
daniswanda
daniswanda Mohon Tunggu... -

Seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persimpangan Terakhir

13 Mei 2016   13:43 Diperbarui: 31 Agustus 2016   12:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki itu tambah ketakutan.

“Berjalanlah terus ke timur. Di persimpangan sana, ambilah jalan ke utara, mendaki naik ke atas perbukitan karang itu. Di baliknya akan kau temukan rumahmu.”

Kaki-kakinya yang tadi lemas tiba-tiba terlecut tegang. Ia berdiri dan dengan setengah berlari mulai menyusuri jalan setapak menuju ke persimpangan itu, lalu berbelok ke kiri dan menghilang disembunyikan karang-karang.

Kursimu kembali bergoyang bersama gubuk yang doyong, sembari matamu menekuni lautan pasir di ufuk barat, entah untuk yang keberapa kalinya. Menunggu dan menunggu sampai kamu terlelap.

“Kek! Kek!”

Lagi-lagi suara lirih mengganggu tidurmu.

“Kek …”

Kelopak matamu masih terlalu lengket untuk membuka.

“Ini tempat apa, Kek?” 

Sebuah sosok kabur memenuhi pandanganmu yang masih mencoba untuk mencari titik fokusnya.

“Maaf saya sudah membangunkan kakek …”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun