Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Michael Phelps dan Rahasia Susksesnya Mendulang Medali Olimpiade

19 Juli 2021   19:25 Diperbarui: 19 Juli 2021   19:32 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olimpiade Tokyo yang awalnya digelar tahun 2020 harus ditunda karena covid-19. Kabarnya, olimpiade Tokyo akan digelar tahun ini. Para atlet di seluruh penjuru dunia akan saling bertarung memperbutkan medali emas bagi negaranya.

Beberapa cabang olahraga seperti sepak bola, badminton menjadi harapan satu kontingen untuk mendulang medali. Nah, ada satu cabang olahraga yang bisa jadi dikuasai hanya oleh satu atlet, yaitu cabang olahraga renang.

Sang atlet tersebut siapa lagi jika bukan si manusia air Michael Phelps, perenang asal Amerika Serikat. Meskipun sudah pensiun, Phelps merupakan salah satu atlet tersukses dalam ajang olimpiade.

Debut pertama Phelps sebagai atlet renang adalah pada olimpiade Sydney pada tahun 2000. Pada saat itu usia Phelps baru menginjak 15 tahun sekaligus menjadi perenang termuda dalam ajang olimpiade.

Namun, debut pertamanya tersebut tidak berhasil mendulang medali. Phelps finish pada posisi ke-5 pada nomor 200m gaya kupu-kupu. Namun, setelah ajang tersebut kemampuan Phelps terus berkembang.

Sepangjang, pergelaran olimpiade Athena yang digelar tahun 2004 hingga olimpiade Rio di Brazil pada tahun 2016, Phelps sukses meraih 23 medali emas, 3 medali perak, dan 2 perunggu.

Dalam olimpiade Athena, Phelps sukses meraih 6 medali emas dan dua medali perunggu. Kemudian pada olimpiade Beijing tahun 2008 Phelps berhasil mendulang 8 medali emas.

Pada olimpiade London tahun 2012, Phelps berhasil meraih 4 medali emas dan dua medali perak, dan pada olimpiade Rio tahun 2016, Phelps berhasil mendulang 5 medali emas dan satu medali perak.

Selain hobi mencetak medali, Phelps juga hobi memecah rekor dunia. Rekor dunia yang dia pegang adalah 2oom gaya kupu-kupu yang bertahan selama 18 tahun.

Sampai akhirnya, rekor berhasil dipecahkan oleh perenang muda asal Hungaria Kristof Milak. Milak berhasil mencatat waktu 1 menit 50.73 detik atau uggul 0.78 detik dari Phelps.

Pada olimpiade Beijing, Phleps juga berambisi untuk memecahkan rekor Mark Splitz yang sukses meraih tujuh medali emas dalam satu kali kejuaraan olimpiade.

Dan rekor tersebut akhirnya terpecahkan, Phelps berhasil mendulang 8 medali emas pada olimpiade Beijing. Lantas apa rahasia sukses Michael Phelps tersebut?

Salah satu buku yang ditulis oleh Charles Duhigg yang berjudul "The Power of Habbit" mengulas rahasia sukses Phelps. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Phelps sudah berenang sejak dia kecil dan berpotensi menjadi atlet hebat dalam olahraga ini.

Salah satu pelatih lokal bernama Bob Bowman melihat potensi Phelps. Akan tetapi, Phelps begitu emosional  dan seringkali tidak bisa menguasai diri sendiri.

Phelps seringkali sulit menenangkan diri sebelum perlombaan, hal tersebut karena Phleps anak dari keluarga broken home. Salah satu kunci yang dibuat oleh Bowman adalah menciptakan rutinitas yang benar.

Hal yang diberikan oleh Bowman adalah kebiasaan-kebiasaan yang nantinya akan membuat Phelps memiliki mental kuat ketika berada di kolam renang. Namun, ada yang unik dalam membentuk kebiasaan tersebut.

Bowman tidak secara spesifik mengatur Phelps, Bowman hanya menyutuh Phelps untuk menonton sebuah video sebelum dan bangun tidur. Video tersebut berisi rekaman yang berisi visualisasi mental yang sempurna dalam sebuah perlombaan renang.

Kebiasaan menonton video tersebut berhasil divisualisasikan dengan baik oleh Phelps. Ketika menonton, Phelps hanyut dalam video tersebut, dan menjadi hafal teknik berenang yang baik baginya.

Sampai akhirnya, semua gerakan yang ada dalam video tersebut sudah otomatis menjadi kebiasaan yang terekam dalam otak Phelps dan berhasil direalisasikan dalam kolam renang. 

Ketika Phelps ada dalam kolam renang, maka Phelps hanya perlu “memutar video” yang ada di otaknya dan secara otomatis Phelps mampu merealisasikan dengan baik.

Kebiasaan menonton dan berlatih yang dilakukan secara berulang tersebut akhirnya menjadi rutinitas baginya. Otak Phelps secara otomatis melakukan hal itu, karena sudah terekam dengan baik kebiasaan tersebut.

Setelah kebiasaan tersebut berhasil diciptakan, maka tinggal menciptakan kebiasaan baru seperti mengatur pola makan dan jadwal latihan. Kebiasaan Bowman yang diterapkan kepada Phelps telah otomatis menjadi rutinitas yang dilakukan Phelps.

Kemenangan kecil tersebut mampu membawa Phelps menjadi perenang legendaris sampai saat ini. Dari hal tersebut kita jadi belajar bahwa manusia tidak lahir dengan bakat, semua manusia lahir sebagai kertas kosong.

Phelps adalah salah satu contoh bagaimana kebiasaan mampu mengubah segalanya. Semua akan bisa jika terbiasa, begitu kiranya. Nah penerapan kebiasaan tersebut bisa berlaku dalam segala aspek, misalnya jika kita ingin menciptakan kebiasaan membaca.

Ada satu pola yang ditawarkan dalam buku Duhigg ini. Pertama kita harus menciptakan pola mengidam dalam otak dan ganjaran. Jika kita mengidam akan sesuatu, misalnya ingin sehat atau terbiasa membaca, maka cara yang terbaik adalah melakukan hal tersebut dengan membuat satu ganjaran.

Otak yang mengidam ingin pandai harus menciptakan rutinitas baru yaitu membaca, maka ganjaran yang didapat adalah pengetahuan bertambah. Pola tesebut bisa diterapkan dalam aspek lain.

Sebisa mungkin kita harus mencari tanda agar otak kita menginginkan sesuatu, dan tentu dengan ganjarannya. Jika kita ingin berhenti merokok, maka kita harus bisa melihat ganjarannya yaitu hidup sehat.

Yang perlu dilakukan adalah dalam mencapai ganjaran tersebut, sebisa mungkin kita harus bisa memulai. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan berulang secara terus menerus, maka dengan sendirinya akan menjadi rutinitas baru.

Misalnya, saya ingin hidup sehat dengan cara olahraga. Maka pola yang barus dibuat adalah ketika pagi hari sebisa mungkin harus melakukan gerakan-gerakan kecil dalam olahraga. Maka, ganjarannya jelas yaitu sehat.

Kebiasaan yang dilakukan berulang dan berkelanjutan akan berubah menjadi pola hidup, hal itu karena otak kita sudah merekam kebiasaan itu semua dan secara otomatis kita akan melakukan kebiasan itu.

Nah dari pelajaran Phelps di atas, kebiasaan kecil mampu menciptakan hal yang luar biasa. Kuncinya hanya satu, lakukan kebiasaan baik tersebut secara berulang, maka secara otomatis otak kita akan mencatat itu sebagai satu rutinitas baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun