Data yang akurat dan komprehensif dapat membantu pemerintah dalam merencanakan kebijakan yang lebih efektif, serta mengukur dampak dari berbagai program sosial dan ekonomi.
Lebih jauh lagi, kekayaan data Indonesia juga memiliki potensi besar dalam sektor bisnis dan industri. Perusahaan-perusahaan teknologi dapat memanfaatkan data untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Bobolnya PDNS
Namun, belum juga data dimanfaatkan sebagai sumber kekayaan untuk kesejahteraan, kita malah dikejutkan oleh serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Juni 2024 lalu. Bobolnya PDNS ini bisa dibilang sebagai kekurangmampuan pemerintah dalam menjaga keamanan data.
Padahal, keamanan data adalah aspek krusial dalam era digital yang semakin berkembang. Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan data warganya.
Hal ini penting karena data yang dikumpulkan dan disimpan oleh pemerintah mencakup informasi sensitif, seperti identitas pribadi, data keuangan, dan riwayat kesehatan. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, konsekuensinya bisa sangat merugikan, termasuk pencurian identitas, penipuan, dan pelanggaran privasi.
Selain itu, menjaga keamanan data juga penting untuk mempertahankan kepercayaan publik. Masyarakat harus merasa yakin bahwa informasi pribadi mereka aman ketika berinteraksi dengan layanan pemerintah.
Namun, masih adakah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam hal keamanan data jika terjadi serangan siber?
Jika pemerintah tidak segera melakukan langkah-langkah signifikan, maka harapan akan data sebagai sumber kesejahteraan hanyalah mimpi di awan. Potensi besar yang kita punya: rempah, minyak bumi, dan data, belum bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera.