Imunisasi aktif (HB 0) diberikan kepada bayi segera setelah lahir (kurang dari 12 jam) dan dilanjutkan pada usia 2, 3 dan 4 bulan sesuai dengan program imunisasi nasional. Imunisasi pasif (imunoglobulin) diberikan setelah terkontaminasi darah penderita pada bayi baru lahir dari ibu penderita Hepatitis B. Sedangkan imunisasi pada remaja dan dewasa dilakukan setelah tes laboratorium.
1 dari 10 penduduk indonesia saat ini mengidap Hepatitis B. Sebagian besar tidak menyadari sampai saat muncul komplikasi. Setiap tahun terdapat 5.3 juta ibu hamil, HBsAg reaktif pada bumil rata-rata 2.2% maka setiap tahun diperkirakan 120 ribu bayi akan mengidap Hepatitis B dan 95% berpotensi mengalami Hepatitis kronis (sirosis, kanker hati) 30 tahun ke depan.
Kerugian negara akibat Hepatitis B cukup besar jika diabaikan. Pada satu kasus, seorang yang mengalami sirosis memerlukan biaya 1 milyar rupiah dan seorang yang mengalami kanker hati memerlukan biaya 5 milyar rupiah.Â
Hepatitis B tidak bisa "disembuhkan" sepenuhnya, karena virus Hepatitis B masuk ke dalam inti sel dan ke peredaran darah. Virus yang berada di peredaran darah bisa disembuhkan, namun yang di inti sel tidak bisa. Jadi masih ada virus di dalam tubuh.
- bekerja dengan darah dan produk darah
- pengguna jarum suntik yang tidak steril atau digunakan bergantian
- pengguna tato, tindik, pisau cukur, jarum perawatan wajah atau pedicure/menicure yang tidak steril
- pengguna sikat gigi bergantian dengan penderita
- pasangan homoseksualÂ
- sering berganti pasangan