Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Valentine Sudah Lewat

25 Februari 2014   20:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mana malingnya?"

"Barang apa yang hilang?"

"Dasar maling kurang ajar!"

Wanita muda itu tak menghiraukan perkataan orang-orang di sekitarnya. Ia sibuk memeriksa barang dagangannya. Lengkap, sepertinya maling cilik itu tak berhasil menggondol satu barang pun. Kecuali ...

"Beruntung tak ada yang hilang. Maling lapar itu bahkan tak berhasil menyelesaikan makan siangnya," kata wanita itu sambil memegang sebuah apel yang tergigit secuil.

Kilatan kamera juru warta pun menyambar, mengabadikan si wanita dan apel di tangannya. Foto itu muncul di surat kabar lokal esok harinya, foto yang akhirnya menginspirasi seorang anak muda untuk memakai apel somplak menjadi logo perusahaan komputernya.

***

Sudah tiga hari aku berada di kamar si pria kurus itu. Kami yang semula berempat, kini tersisa dua di atas meja kecil di samping ranjang si kurus itu. Yang dua lagi 'pergi' dari meja ini, namun bukan karena dimakan.

Tiga hari ini si kurus nampak tak sehat, dan mengurung diri di kamar. Sudah dua kali orang tuanya mengundang dokter untuk memeriksa penyakitnya. Namun baru saja si dokter berada di ambang pintu kamar, si kurus sudah berteriak ketakutan dan melempar dengan apel. Begitulah nasib kedua temanku, hanya sebagai apel buangan untuk mengusir dokter kemarin dan kemarinnya lagi.

"Valentine sudah lewat... "

Aku menggumamkan kalimat itu lagi. Kali ini mungkin lebih terdengar sebagai sebuah keluhan karena aku sudah kehilangan kesempatan untuk menjadi apel yang istimewa untuk manusia. Bahkan aku terancam menjadi apel buangan, seperti temanku kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun