Kata dia, "Saya jelaskan dalam teori hukum pidana. Ada kesamaan kehendak dan niat antara para terdakwa ini, tapi perannya beda. Ibu Putri Candrawathi itu ada di dalam kamar, dia tidak ikut melakukan apa-apa, tapi mengetahui tentang cerita rencana pembunuhan itu."
Fadil menyebut jaksa meyakini Putri Candrawathi sama dengan Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal yang berada di lokasi penembakan tersebut tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi mengetahui adanya rencana pembunuhan.
Padahal JPU dalam tuntutannya jelas menyatakan Putri turut serta ikut merancang pembunuhan bersama dengan Ferdy sambo. Yang berarti Putri juga merupakan bagian dari perancang atau otak pembunuhan terhadap Yosua.
"... Terdakwa Putri dengan sengaja memuluskan rencananya bersama Saudara Ferdy Sambo dengan cara mengajak Kuat Ma'aruf naik ke lantai 3 untuk menemui Ferdy Sambo. Dan hal tersebut menguatkan bahwa saksi Kuat Ma'aruf mengetahui kehendak dan rencana terdakwa Putri merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat  ..." demikian antara lain yang dibacakan JPU.
Meskipun Putri Candrawathi tidak ikut aktif saat Yosua diekeskusi, tetapi bukankah sesuai dengan yang dinyatakan JPU bahwa ia juga merancang pembunuhan tersebut? Perancang pembunuhan adalah otak pembunuhan. Ia tidak perlu ikut turun tangan langsung untuk melakukan pembunuhan. Tidak ada otak pembunuhan, maka tidak akan ada pembunuhan itu.
Peran Putri tidak sama dengan Ricky Rizal dan Kuat Ma'aruf. Juga memang tak sama dengan Richard yang berperan sebagai eksekutor. Putri lebih jahat daripada Richard, karena ia bersama dengan suaminya ikut merancang pembunuhan tersebut.
Apalagi JPU juga menyatakan bahwa pengakuan Putri bahwa ia telah dilecehkan dan diperkosa Yosua hanya ilusi saja. Tidak ada pelecehan dan pemerkosaan itu, yang ada adalah perselingkuhan antara Putri dengan Yosua. Menurut JPU.
Karena Putri takut dan malu mengakui hal tersebut, maka ia membuat karangan cerita dengan menfitnah Yosua telah memerkosanya.
Itu artinya Putri-lah pemicu utama kasus pembunuhan tersebut. Ia telah menipu suaminya dengan pengaduan palsu, karangan ceritanya yang tidak pernah terjadi. Mendengar laporan  istrinya itu, Ferdy Sambo sangat marah. Ferdy Sambo termakan fitnah Putri terhadap Yosua. Ia tidak dapat mengendalikan emosinya hingga terjadilah pembunuhan berencana tersebut.
Maka dari itu seharusnya JPU jutru menuntut Putri jauh lebih berat daripada Richard Eliezer. Â Bukan sebaliknya.
Lalu, kenapa terjadi kontradiktif-kontradiktif dalam tuntutan JPU tersebut? Juga pada penjelasan jaspidum pada Kejaksaan Agung tersebut di atas?