Jika ada lebih dari satu jenis peluru yang  melukai tubuh dan kepala Yosua, tentu itu berasal dari lebih dari satu jenis senjata api. Kalau lebih dari satu jenis senjata api yang ditembakan ke Yosua, tentu penembaknya juga lebih dari satu orang.
Alat-alat bukti itu akan didukung dan tersinkronisasi pula dengan hasil olah TKP dan hasil rekonstruksi peristiwa pembunuhan Yosua dari Tim INAFIS, serta hasil autopsi oleh tim dokter forensik independen terhadap jenazah Yosua. Â
Versi "Hajar, Chard!" itu dibuat dengan maksud untuk menyatakan bahwa Ferdy Sambo tidak ada maksud (memerintahkan) membunuh Yosua, tetapi bermaksud hanya memberi pelajaran pada Yosua.
Tim kuasa hukum itu tidak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan "hajar" itu. Apakah maksudnya Ferdy hanya memerintahkan Richard memukul Yosua?
Jika itu yang dimaksud, sungguh sangat tak masuk akal.
Bagaimana mungkin ia memberi pistol dan amunisinya kepada Richard. Tapi saat mereka berhadapan dengan Yosua, ia hanya memerintahkan Richard untuk memukul Yosua, bukan memerintahkan menembak Yosua.
Tentang penyerahan pistol dan amunisinya oleh Ferdy Sambo kepada Richard Eliezer itu dibenarkan oleh Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, dan Ricky Rizal.
Ricky Rizal bersaksi bahwa ia yang pertama kali dipanggil Ferdy Sambo di lantai 3 rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Ia ditanya Ferdy, kesanggupannya menembak Yosua. Ia menolak dengan alasan tidak kuat mental. Lalu, Ferdy menyuruh dia memanggil Richard.
Pertanyaan yang sama diajukan kepada Richard. Richard menyanggupinya. Lalu, Ferdy memberinya pistol Glock-17 dan amunisinya.
Penyerahan pistol dan amunisinya itu sudah cukup membuktikan rencana Ferdy Sambo memang hendak membunuh Yosua.
Setelah itu mereka  ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.