Kok bisa, depresi, merasa malu, dan takutnya muncul lama setelah itu?
Kelima, Yosua masih satu rumah dengan Putri pasca kejadian. Tanggal 7 dan 8 (Juli) Yosua dan Putri masih satu rumah. Putri yang punya rumah, yang terduga korban kok masih mau serumah dengan terduga pelaku.Â
Keenam, Putri tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Kalau kejadiannya di Magelang, kenapa tidak segera lapor polisi. Kalau Putri lapor polisi, polisi pasti datang sesegera mungkin (mengingat ia adalah istri dari Kadiv Propam Polri).
Ketujuh, kedekatan almarhum Yosua dengan keluarga Sambo. "Katanya udah bagaikan ibu dan anak. Bahkan Putri kan sempat foto Yosua lagi setrika baju anaknya."Â
Kedelapan, karena Yosua adalah orang kepercayaan keluarga Sambo. "Kemudian Yosua itu orang kepercayaan FS dan PC, kepercayaan itu dia punya kamar sendiri di Saguling dan urusan kebutuhan materiil ADC lain itu lewat Yosua. Yosua juga sudah lama bersama PC dan FS kan, ya apakah FS akan memberikan ADC driver kepada istrinya orang yang tidak dipercaya?"
Sebetulnya, ada dugaan yang lebih masuk akal yang terjadi terkait pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua itu. Yang jauh daripada dugaan pelecehan seksual. Entah mengapa Komnas HAM dan Komnas Perempuan justru tidak masuk sampai ke dugan itu?
Apakah dugaan yang lebih masuk akal itu?
Saya akan menulisnya di artikel berikutnya.
(dht)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H