Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pelecehan Nalar di Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Putri Candrawathi

15 September 2022   23:14 Diperbarui: 15 September 2022   23:18 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Normalnya, jika benar Yosua begitu kurang ajarnya dan nekad masuk ke kamarnya dan mencoba melakukan pelecehan seksual terhadapnya, Putri, istri komandannya sendiri, -- istri seorang Jenderal dan Kadiv Propam Polri, -- pasti spontan memarahinya, berteriak, dan mengusir Yosua saat itu juga.

***

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyanti dalam pernyataan pers bersama Komnas HAM itu menegaskan bahwa Putri sebagai korban dugaan percobaan pemerkosaan itu enggan melaporkan karena malu, menyalahkan diri sendiri, dan takut terhadap ancaman pelaku (Yosua).

"Kami perlu menegaskan bahwa keengganan pelapor untuk melaporkan kasusnya sedari awal itu karena memang merasa malu dalam pernyataannya. Ya merasa malu menyalahkan diri sendiri takut pada ancaman pelaku dan dampak yang mungkin mempengaruhi seluruh kehidupannya dalam kasus ini posisi sebagai istri dari seorang petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun memiliki anak perempuan."

Masuk akal kah, seorang ajudan yang hanya berpangkat Brigadir, begitu beraninya melakukan pelecehan seksual kepada istri komandannya yang berpangkat Jenderal, di rumah Jenderal itu, saat di rumah ada orang lain?

Masuk akal kah, istri dari Kadiv Propam Polri, komandan polisinya polisi, takut terhadap ancaman seorang ajudannya di rumahnya sendiri, saat di rumah ada orang lain?

Lebih sulit diterima nalar, katanya Putri takut dengan ancaman Yosua, tetapi kok sesaat setelah kejadian  malah memanggil Yosua untuk berbicara berdua saja dengannya di kamar tempat kejadian pelecehan?

Kenapa ia tidak berteriak, marah dan mengusir ajudannya yang begitu konyol keberaniannya itu? Malah justru mencari ajudannya itu untuk berbicara berdua saja di lokasi kejadian?

Ini namanya pelecehan nalar di dugaan kuat pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Komnas HAM dan Komnas Perempuan mengaitkan bukti ada telepon dari Yosua kepada pacarnya yang menginformaskan ia (Yosua) dilarang Kuat naik ke lantai 2 dengan ancaman akan dibunuh, sebagai indikasi kuat adanya dugaan pelecehan seksual itu. Mungkin logika mereka adalah Kuat melakukan hal itu karena Kuat tahu Yosua telah melakukan pelecehan seksual kepada Putri.

Padahal menurut kesaksian Ricky Rizal, saat Yosua kembali dan hendak naik ke lantai 2 untuk menemui Putri di kamarnya, Kuat menghadangnya dengan pisau. Apakah mungkin pelaku pelecehan seksual mau kembali menemui korbannya di saat sudah ada banyak orang di situ. Apalagi kemudian justru Putri yang menyuruh Rizal memanggil Yosua untuk berbicara berdua dengannya di kamar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun