(Lihat videonya di sini).
Tidak menjawab pertanyan netizen itu, Anies malah terus menyerang Ahok yang dituduh sebagai sumber masalah SARA di Pilgub DKI Jakarta itu. Bahwa semua serangan menggunakan isu SARA di pilgub DKI itu muncul karena Ahok yang memulainya dengan berbagai pernyataan provokatifnya tentang agama Islam, dimulai dengan pidatonya di Kepulauan Seribu (tentang Al-Maidah 51).
Faktanya isu SARA yang terus-menerus dipakai menyerang Ahok di Jakarta itu bukan baru dimulai setelah Ahok berpidato di Kepulauan Seribu dengan menyinggung ayat Al Maidah 51 itu, tetapi sudah terjadi jauh sebelumnya, bahkan sudah terjadi sejak ketika ia mengikuti pilkada (bupati) di Belitung Timur, dan pilkada (gubernur) di Bangka Belitung.
Di pilgub DKI Jakarta 2017 ini serangan menggunakan isu SARA terhadap Ahok saat ini yang paling menyeramkan dan merusak, sampai merembet ke warga etnis Tionghoa dan warga lainnya yang beragama Kristen yang tidak ada kaitannya dengan pilgub itu sendiri.
Serangan menggunakan isu SARA terhadap Ahok di DKI Jakarta sendiri sudah terjadi sejak ia ikut pilgub DKI Jakarta 2012 mendampingi Jokowi sebagai calon wakil gubernur.
Kecerobohan Ahok saat berpidato di Kepulauan Seribu dengan menyinggung ayat Al Maidah 51 itu, meskipun tidak punya maksud sedikit pun untuk mengnista Islam, dijadikan momentum yang dianggap paling pas untuk menjadikan agama sebagai senjata ampuh untuk menggagalkan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta, sesuatu hal yang tentu saja akan sangat menguntungkan Anies-Sandiaga.
Demikian juga dengan salah satu pendukung Anies-Sandiaga dari ormas Islam radikal, Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath, sejak 2014 juga sudah menyerukan pendirian posko-posko di masjid-masjid, di musholla-mushola, dan majelis ta’lim di DKI Jakarta untuk melakukan aksi penolakan terhadap Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta karena ia orang kafir beragama Kristen (panjimas.com).
Dari fakta Anies tidak menjawab pertanyaan netizen tersebut di atas, dan malah menyalahkan Ahok sebagai sumber permasalahan SARA, apalagi disampaikan dengan nada emosional, dapat dikatakan Anies sesungguhnya juga marah terhadap Ahok berdasarkan sentimen SARA, ia berpihak kepada mereka yang menggunakan isu SARA menyerang Ahok, karena mereka itu teman-temannya juga, dan yang terpenting adalah serangan SARA terhadap Ahok itu memang sangat menguntungkan pihaknya untuk menggerus elektabilitas Ahok-Djarot, menaikkan elektabilitasnya bersama Sandiaga.
Anies tidak berani jujur menjawab pertanyaan netizen tersebut, karena itu dia tidak menjawab pertanyaan tersebut.