Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara Konyol Ahmad Dhani Membela Diri

8 November 2016   22:00 Diperbarui: 8 November 2016   23:13 19623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantaskah seorang calon bupati bersikap sedemikian menghina Presiden Republik Indonesia dengan cara-cara sedemikian kasarnya, dan dengan frekwensi sedemikian tinggi?

**

Selama ini, Presiden Jokowi terkesan terlalu sabar dan toleran terhadap hinaan-hinaan yang kerap ditujukan kepadanya dari orang-orang seperti Ahmad Dhani ini, tetapi kali ini Ahmad Dhani sudah terlalu jauh dalam penghinaannya itu, simbol negara Kepresiden benar-benar dilecehkan sedemikian rupa di tengah-tengah massa pengunjuk rasa, yang juga terprovokasi melakukan hal serupa.

Jika hal ini terus-menerus dibiarkan bisa-bisa simbol negara Kepresidenan benar-benar tidak ada nilainya di mata banyak orang, yang setiap waktu bisa dilecehkan seenak-enaknya.

Kali ini rupanya Presiden Jokowi sudah berada pada batas sabarnya, apalagi ditenggarai unjuk rasa damai umat Islam pada 4 November 2016 itu ada yang menungganginya demi tujuan politik tertentu mereka.

Jokowi mengaku, sudah memberikan arahan kepada jajaran kepolisian dalam pertemuan di Aula PTKI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2016), agar memproses kasus dugaan penghinaan simbol negara ini.

"Tadi di dalam saya sampaikan yang berkaitan dengan hasutan kebencian. Hal-hal yang berkaitan dengan penghinaan kepada simbol negara. Kalau memang aturan hukumnya ada, harus ditindaklanjuti," tegas Jokowi. *****

Artikel terkait:

Ketika Ahmad Dhani Menyamakan Pimpinan Non-Muslim dengan LGBT dan Babi



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun