Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Bakal Ada Parpol yang Mau Mengusung Yusril di Pilkada DKI Jakarta 2017?

8 Mei 2016   00:10 Diperbarui: 8 Mei 2016   00:17 18924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di acara Kick Andy, Metro TV, 22 April 2016, “Menangis dan Tertawa Bersama Megawati”, Megawati menepis pertanyaan Andy Noya bahwa ada amarah Megawati kepada Ahok, berkaitan dengan perkataan Megawati kepada Ahok: “Yang jantan,dong!”,  yang sempat diucapkannya saat peluncuran bukunya beberapa waktu lalu. Megawati bilang itu hanyalah cara dia bergurau, dan Ahok juga tahu itu.

“Jadi, itu hanya bercanda atau serius?” Tanya Andy Noya.

“Ya, bercanda saja, orang sama Ahok kok disuruh serius,” jawab Megawati.

Andy Noya juga sempat bertanya kepada Megawati, “Ahok itu orangnya menyebalkan, ya?” Yang spontan dijawab Megawati, “Nggak, tuh!” yang disambut dengan tepuk tangan para hadirin di studio.

Saat Andy bertanya lagi, “Anda sayang, nggak, sama Pak Ahok?”

Mega dengan bercanda menjawab, “Saya? Nanti, Ibu Ahok, bagaimana sama saya?” Disambut gemuruh suara tertawa para hadirin, termasuk Andi Noya sendiri. Mega sendiri tertawa lebar.

Itu semua artinya, apa?

Artinya, sampai kini, sesungguhnya hubungan PDIP (Megawati) dengan Ahok tetap baik-baik saja, meskipun Ahok sudah memutuskan dirinya maju lewat jalur perseorangan. Tidak seperti analisa subyektif anti-Ahok yang pernah dikemukakan oleh Tjipta Lesmana di Indonesia Lawyers Club(ILC), TV One, 8 Maret 2016 lalu. Ketika itu, Tjipta menyatakan sebagai seorang pakar komunikasi ia sangat yakin bahwa akibat ulah Ahok yang tak tahu balas budi, telah membuat Megawati sangat marah kepada Ahok, dan Ahok sendiri berusaha untuk menjauh dari Megawati (baca artikel: Ketika Tjipta Lesmana Merasa Lebih Tahu daripada Ahok dan Megawati).

PDIP tidak jadi (atau belum?) mengusung/mendukung Ahok lebih dikarenakan mekanisme yang harus dijalani partai dalam proses pejaringan bakal calon gubernur DKI yang tidak sejalan dengan keinginan Ahok (bersama Teman Ahok) untuk mendapat kepastian dukungan dari PDIP, karena masalah waktu yang sangat terbatas jika melalui jalur perseorangan.

Jika PDIP tak memenuhi harapannya, apakah parpol lain, seperti Partai Gerindra akan bisa diharapkan Yusril?

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun