Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inikah Udang di Balik Batu, Telkom Memblokir Netflix?

28 Januari 2016   22:48 Diperbarui: 7 Juli 2020   21:12 2359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Looking for a good Regional Product Manager & Community Manager for @HOOQID - email to: della@hooq.tv," tulisnya dalam kicauan bertanggal 21 Agustus 2015 itu.

KompasTekno juga sempat menghubungi Della untuk mengonfirmasi soal peluncuran Hooq Indonesia. Dia membenarkan bahwa layanan tersebut akan segera memasuki pasaran Indonesia, tapi masih belum mau mengungkapkan kapan waktu persisnya.

"Yup! Stay tuned!" jawabnya singkat.

Hooq yang baru saja didirikan pada 30 Januari 2015 itu adalah milik perusahaan telekomunikasi Singapura, SingTel, bersama raksasa industri hiburan Sony dan Warner Bros. Film-film koleksi Hooq meliputi film-film Hollywood milik Grup Sony Pictures dan Warner bros, plus film-film Asia, seperti dari Bollywood.

 

Lalu, apa kaitannya dengan pemblokiran Netflix oleh Telkom itu?

Kaitannya adalah bahwa pemilik Hooq, yaitu SingTel juga punya saham di Telkomsel, yaitu sebesar 35 persen, sedangkan sisangnya 65 persen milik PT Telkom Indonesia. 

Dan SingTel sudang mencanangkan akan membawa masuk Hooq ke semua wilayah negara di mana dia punya saham di perusahaan Telekomunikasi setempat, termasuk Indonesia. Maka itu, kemungkinan besar peluncuran Hooq yang direncanakan akhir Februari atau awal Maret 2016 itu akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Telkom Indonesia.

Kehadiran Netflix mengawali kemunculan Hooq di Indonesia, diduga dikhawatirkan akan mengganggu prospek bisnis Hooq di Indonesia. Netflix yang “mencuri start” dikhawatirkan akan memakan potensi pangsa pasar Hooq yang datang belakangan. Ketika Hooq diluncurkan, masyarakat Indonesia sudah terlanjur suka dengan Netflix, maka Hooq bisa jadi kurang diminati, atau kalah bersaing dengan Netflix.

Jika Netflix dibiarkan terus berada, bisa diakses di jaringan milik Grup Telkom: IndiHome, WiFi.id, dan Telkomsel, bagaimana nanti jika Hooq masuk? Masa Telkom akan memasukkan pesaingnya sendiri ke dalam “rumahnya” sendiri?

Itulah sebabnya, maka untuk mengantisapsi segala kemungkinan itu, Grup Telkom memutuskan sejak awal memblokir Netflix, mempersiapkan jalan mulus masuknya Hooq ke dalam jaringan internetnya sendiri.  Kebetulan ada alasan bagus, soal perizinan usaha, ditambah bumbu: Netflix mengandung pornografi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun