Buktinya, sampai hari ini juga, pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan untuk melarang atau memblokir Netflix di Indonesia. Dengan demikian anggota/pengguna Netlix di Indonesia yang menggunakan operator non-Telkom, seperti XL, Smartfren, masih tetap bisa mengakses Netflix. Demikian juga dengan pengguna provider internet seperti FastNet di rumah/kantor, yang berlangganan Netflix, tetap bisa menikmati film-film di Netflix seperti biasa.
Jadi, ini semata-mata merupakan keputusan sendiri Telkom.Rasanya baru pertama kali ini Telkom punya sikap inisiatif dan reaktif yang seperti ini, biasanya mereka menunggu keputusan resmi pemerintah barulah bertindak.
Semula saya menduga, pemblokiran itu ada kaitannya dengan persaingan usaha, yaitu Telkom khawatir kehadiran Netflix akan mengancam salah satu produk IndiHome-nya, yaitu   UseeTV cable, yang juga ada konten film-film koleksinya.
Namun, ternyata rupanya bukan itu, bukan menyangkut IndiHome-nya Telkom, tetapi ada kemungkinan lain yang lebih bisa diterima, yang masih berkaitan dengan faktor persaingan usaha juga.
Bisajadi hal ini ada kaitannya dengan akan  masuknya sebuah perusahaan asing yang serupa sekaligus merupakan pesaing Netflix ke Indonesia, namanya HOOQ!
Hooq, seperti Netflix, juga adalah perusahaan asing dengan layanan video film streaming on demand dengan sejumlah koleksi filmnya, yang bisa diakses dengan berbagai perangkat komputer  dengan teknologi internet berkecapatan tinggi (gadget) dari mana saja, dan kapan saja.
Masuknya Hooq ke Indonesia itu sudah dikonfirmasi melalui kicauan akun Twitter resmi @HOOQ_ID.
"Hi @amasna! Kami akan launch HOOQ ID sekitar hujung Februari atau awal Maret! :) #Stay_tuned!," kicau akun tersebut @HOOQ_id menjawab pertanyaan pengguna soal waktu peluncurannya.
KompasTekno melaporkan di Kompas.com, Kamis (28/1/2016), selain soal waktu peluncuran, diketahui juga bahwa Hooq saat ini sedang mencari karyawan untuk menangani aktivitasnya di Tanah Air. Hooq akan secara resmi membuka kantornya di Jakarta.
Soal ini diketahui dari kicauan lowongan pekerjaan melalui akun Twitter @della_w milik Direktur Hooq Indonesia, Dellawati Wijaya.
Akun Twitter HOOQ menginformasikan tanggal peluncuran layanan streaming tersebut di Indonesia.