Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerusuhan di Tolikara, Bercermin pada Konsep "Satu Tungku Tiga Batu" di Fakfak

25 Juli 2015   17:26 Diperbarui: 25 Juli 2015   17:26 1999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jefry (Jeje) Hinom (tengah) yang Katholik saat menghadiri sebuah acara sunatan dari keluarga besar Salawati (foto: Jeje Hinom)"]

[/caption]

Keunikan bangunan masjid kuno ini adalah bentuknya yang ada kemiripan dengan bangunan gereja abad pertengahan di Eropa. Menurut penjaga Masjid Patimburak, Ahmad Kudah, memang benar masjid itu ada kemiripannya dengan bangunan gereja, karena menurut sejarahnya masjid itu dibangun atas kerjasama Raja Wertuar dengan umat Kristen Protestan di Kokas.

Marga Ihab, Patiran Kabes, yang merupakan penganut agama Islam dan Protestan, yang ketika itu gotong-royong membangun masjid itu, diabadikan di dalam ruang ibadahnya. Di dekat mimbar masjid itu juga terdapat lambang kerukunan beragama: Islam, Protestan dan Katholik.

Itulah salah satu lambang tertua dari “satu tungku tiga batu” yang ada di Kabupaten Fakfak, terdapat di dalam sebuah masjid tertua yang sekaligus juga merupakan perwujudan dari konsep yang unik namun sangat tinggi nilai falsafahnya itu. *****

 

 

Artikel terkait:

Jangan Merusak Harmoni Umat Beragama di Fakfak 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun