Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jajanan Berbahaya di Sekolah: BPOM Jangan Hanya Bisa Berwacana

7 Oktober 2013   16:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:52 8055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia mengatakan mobil Lab Keliling mengambil sample di pasar-pasar. Bila ditemukan makanan tersebut tidak memenuhi syarat, BPOM kemudian membina para pedagangnya. BPOM juga melakukan penyuluhan melalui para ibu. "Dengan adanya kesepakatan ini, pembinaan diharapkan lebih fokus lagi," kata dia.

Padahal, fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru saja ada, atau baru saja diketahui. Tetapi entah kenapa BPOM selalu seperti berputar-putar di tempat kalau menangani hal-hal seperti ini.

Berbeda jauh dengan kalau itu menyangkut makanan pabrikan kadalurasa, atau impor yang masuk secara ilegal dan di jual di supermarket/hypermarket. Biasanya, BPOM kelihatan lebih tertarik dan bergairah untuk beraksi, dengan melakukan razia dan sitaan.

Seharusnya hal yang sama sudah lama dilakukan oleh BPOM terhadap para pedagang jajanan yang biasa ditemui di sekolah-sekolah, di pasar-pasar, dan di pedagang makanan kaki lima.

Makanan-makanan tidak sehat, bahkan berbahaya bagi kesehatan itu tidak hanya pada jenis makanan jajananan yang biasa dikonsumsi anak-anak sekolah, tetapi secara umum juga sama saja.

Misalnya, pedagang bakso, atau makanan gorengan yang minyak gorengnya tidak pernah diganti-ganti, sampai berubah menjadi hitam dan mengental.

Bahkan teman saya mengatakan bahwa dia pernah melihat pedagang gorengan yang memasukkan sedotan-sedotan plastik ke dalam minyak gorengnya agar dagangannya itu terasa gurih sekali!

Selain itu juga faktor kebersihan yang sering diabaikan, seperti menjual makanan secara terbuka di pinggir jalan yang berdebu dan penuh asap knalpot, dan banyaknya lalat.

Pada pedagang jajanan, makanan, maupun minuman jenis ini, BPOM tidak pernah melakukan tinndakan apapun, selain seperti yang dikatakan oleh Kepala BPOM Kustantinah itu melakukan pembinaan demi pembinaan. Tetapi hasil dan kenyataannya, mereka tetap saja berdagang makanan dengan cara-cara yang sangat tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan manusia itu.

Seharusnya BPOM secara rutin tidak hanya melakukan pengawasan, dan pembinaan, tetapi harus juga diikuti dengan tindakan yang lebih tegas dan efektif, yakni razia disertai sitaan.

Razia dilakukan setelah pembinaan dilakukan. Dilakukan secara rutin selamanya dalam periode tertentu dan sifatnya mendadak, di sekolah-sekolah, pasar-pasar, dan kaki lima. Razianya menyangkut bahan makanan yang digunakan dan kebersihan makanan dan wadahnya.

DiKompasiana, saya pernah menulis dua tulisan tentang topik ini, yakni pertama tentang bahan makanan berbahaya bagi kesehatan kita, dengan cara penyajiannya yang sangat tidak layak bagi kesehatan. Seperti tukang bakso yang menggunakan berkali-kali mangkok dan sendok untuk konsumennya tanpa dicuci sebagaimana mestinya (hanya dibilas dengan airnya yang sudah kotor), menggunakan minyak goreng sampai berkali-kali tanpa pernah diganti (jelantah yang sangat riskan mengakibatkan kanker), membungkus makanan dengan kertas koran, menggunakan kantong plastik biasa (PE) untuk makanan berkuah, menggunakan kresek berwarna hitam sebagai wadah menyimpan makanan, dan seterusnya.

[caption id="attachment_270810" align="aligncenter" width="300" caption="Minyak goreng normal (kiri) dan minyak goreng yang telah berkali-kali digunakan, atau jelantah (kanan). Minyak jelantah ini sangat berbahaya bagi kesehatan, berpotensi dalam jangka panjang menyebabkan kanker (sumber:http://mutiara.sdm-iptek.org/mencermati-lebih-dalam-bahaya-minyak-jelantah/) "]

1381138364374334274
1381138364374334274
[/caption]

Yang kedua, tentang laporan investigasi Trans TV tentang ikan, udang dan cumi-cumi yang dijual di pasar-pasar dengan sebelumnya dicampur dengan bahan kimia berbahaya seperti formalin, dan zat pewarna sejenis klorin yang biasa dipakai untuk mencuci kolam renang, supaya kelihatan masih segar dan menarik.

Tetapi seperti yang sudah-sudah, dan sekarang ini juga, informasi tersebut seolah-olah disambut publik dengan biasa-biasa saja. Seolah-olah bukan berita penting.

Di negara-negara maju masalah seperti ini sangatlah peka. Begitu ketahuan ada makanan yang dijual, berbahaya bagi kesehatan manusia, maka pemerintah segera melakukan tindakan hukum yang tegas bagi pelakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun