Di depan sana aku melihat ayah sedang terbang. Tetapi aneh; wajah, kulit, dan badannya tampak begitu keriput dan berwarna biru gelap.
Banyak kotoran berserakan di bawahnya.
Aku memanggil namanya dengan kencang karena ia tampak begitu diam membatu.
Aku terus melakukannya sambil menguping pembicaraan keempat satpam yang mencoba menarik hipotesa bahwa ini mungkin ada hubungannya dengan perceraian ayah serta usahanya yang bangkrut.
Pitbull tadi berjalan pelan melewati kaki satpam-satpam itu, menghampiriku dan berkata,Â
"Hey Charlie tolong keluar, kamu bisa merusak TKP. Dia sudah mati".
Malam ini pun diakhiri oleh lolongan pilu dua anjing yang saling bersahut-sahutan dengan nada yang memekikkan telinga semua yang mendengar.
Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H