Indonesia adalah negara yang memiliki perekonomian yang kuat, terutama karena Indonesia adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Devisa Indonesia berasal dari berbagai sumber seperti ekspor minyak dan gas, komoditas pertanian, dan produk manufaktur.
 Namun, devisa Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fluktuasi harga komoditas di pasar global, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan ketidakpastian geopolitik. Selain itu, pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia juga berdampak pada devisa Indonesia karena menurunnya permintaan dan harga ekspor, serta menurunnya kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Untuk mempertahankan devisa Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor, meningkatkan investasi asing langsung, serta meningkatkan penerimaan pajak. Pemerintah juga melakukan langkah-langkah untuk memperkuat sektor pariwisata di Indonesia dengan memberikan kemudahan visa bagi turis asing dan meningkatkan promosi pariwisata Indonesia.
Devisa Luar Negeri
Devisa luar negeri merujuk pada devisa yang diperoleh oleh suatu negara dari luar negeri, dan dikelola oleh bank sentral negara tersebut. Bank sentral biasanya menggunakan devisa luar negeri untuk menjaga nilai tukar mata uang nasional, membayar utang luar negeri, dan membeli mata uang asing untuk keperluan cadangan devisa.
Negara-negara yang memiliki cadangan devisa luar negeri yang besar dapat menghadapi situasi ekonomi yang lebih stabil dan dapat mengurangi risiko krisis keuangan. Cadangan devisa luar negeri yang besar dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri, menstabilkan nilai tukar mata uang nasional, dan mengurangi dampak fluktuasi harga komoditas di pasar global.
Negara-negara yang memiliki cadangan devisa luar negeri yang besar antara lain China, Jepang, Rusia, Arab Saudi, dan Swiss. Pada tahun 2021, cadangan devisa global mencapai sekitar 12,7 triliun dolar AS, dengan China memiliki cadangan devisa terbesar sebesar 3,2 triliun dolar AS.
Bagaimana Devisa Berpengaruh pada Perekonomian Indonesia
Devisa Indonesia dan devisa luar negeri memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Devisa Indonesia, terutama cadangan devisa, menjadi jaminan bagi investor asing bahwa pemerintah Indonesia mampu membayar kembali utang-utangnya dan mempertahankan nilai tukar rupiah. Di sisi lain, devisa luar negeri dapat digunakan untuk membiayai kegiatan investasi dan ekspor dalam negeri.
Selain itu, jumlah devisa yang dimiliki oleh Indonesia juga dapat menjadi indikator kesehatan perekonomian Indonesia. Semakin besar cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia, maka semakin kuat juga perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan cadangan devisa dapat digunakan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, membayar utang luar negeri, dan juga memperkuat nilai tukar rupiah.
Kendati demikian, Jokowi juga menyebutkan bahwa ada beberapa sektor yang masih mampu memberikan kontribusi positif terhadap devisa, seperti sektor pariwisata dan industri kreatif. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memperkuat sektor-sektor tersebut melalui berbagai kebijakan dan program.