Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang yang Tidak Terduga

25 Mei 2023   06:02 Diperbarui: 25 Mei 2023   07:31 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat sangat jelas perubahan sikap Ucok setelah diangkat menjadi Danru, berangkatnya pagi-pagi sekali. Tanpa basa basi langsung memasak air panas.

Lalu ia berdiri depan pos jaga, dalam posisi siap seperti The Queen's Guard. Ia bertegur sapa dengan banyak karyawan.

Satu lagi perubahan yang paling mencolok, kemana pun pak Sukir berada, di situ pula Ucok ada di sebelah kanan pak Sukir. Ucok bertindak seperti Cane Corso, menjadi ajudan yang setia dan siap melindungi sang majikan.

Melihat sepak terjang yang demikian, ada yang bilang Ucok sudah jadi asisten pribadi pak Sukir, meskipun tidak pernah ada pengukuhan asisten Chief Security. Perannya pun sangat dominan, bisa melebihi peran komandannya sendiri, baik urusan keamanan perusahaan maupun urusan pribadi.

Saat pak Sukir tidak berada di tempat, jika ada telepon atau ada yang perlu apa saja dengan pak Sukir, Ucok bisa leluasa memasuki ruangan pak Sukir, mengangkat telepon, mengambilkan dokumen yang dibutuhkan orang, bahkan menanggapi permasalahan yang sebenarnya bukan urusannya, tapi urusan atasannya.

Hebatnya lagi, semua yang ia lakukan tidak ada seorang pun yang mampu menggugat atau protes. Dengan sikapnya itu, ada sebagian karyawan merasa terbantu, tapi tidak sedikit karyawan yang malah terganggu.

Ucok tidak peduli semuanya, tidak juga merasa bersalah, justru rasa bangga yang ada, seakan hanya dia yang bisa melakukan semua itu.

Ucok pulang kerja paling akhir, seusai kepulangan pak Sukir.

***

Matahari menghangatkan punggung ketika Ucok sedang berdiri di pos jaga, harapan terbentang lebar memutar bayangan dirinya menduduki jabatan yang sekarang masih diduduki pak Sukir.

Kabar burung yang beredar, Ucok menjadi calon kuat pengganti pak Sukir. Nama Ucok sudah jadi topik utama perbincangan di pos jaga, di kantin, di tempat parkir, dimana saja orang berkumpul, semua membicarakan hal yang sama.

Ucok pun sangat yakin, jabatan itu pasti jatuh di tangannya. Harapan itu meletup-letup menggedor rongga dada, hingga suaranya menggelegar menggema di ruang mimpi. Harapan menjadi pengganti pak Sukir semakin menghantui dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun