"Tapi, omong2, siapa sih sebenarnya robotron yang sakti itu ?" selidik Robojiro dengan ragu.
"Aku juga tidak tahu. Mungkin saja robotron yang sudah terkena virus Bluebot itu. Atau mungkin robotron generasi ke-5 selundupan, yang berkeliaran di negara ini."
"Kau tahu bagaimana rupa robotron generasi ke-5 itu ? " selidik Robojiro lagi, penasaran.
"Katanya tidak banyak berbeda dengan kita. Namun neural networknya lebih canggih sehingga bisa melakukan simulasi mental yang jauh diatas kemampuan kita"
"Maksudmu, secara sekilas dia tidak berbeda dengan kita, namun pikiran dan sifatnya jauh diatas kita ?" Robojiro dengan heran bertanya.
"Begitu katanya"
Sejenak kemudian, Robojiro menaruh pelan2 ochoko yang sedang diminumnya tadi. Dia mulai memikirkan lagi tentang teman yang duduk di sebelahnya.
Seingat dia, Robotaro tidak bisa minum sake, apalagi minum sake sebanyak yang diminumnya sekarang. Lagipula, dia sebenarnya tidak bisa berbicara lain kecuali membicarakan musik, terutama tentang grup idoltron RBT48, yang dia gemari dan sering manggung di kelab2 bawah tanah di daerah Haratron. Bahkan dia tahu, bahwa dengan kegemaran yang bisa disebut "maniak" dari Robotaro itu, dia tidak akan pernah menghitung jumlah uang yang harus dia keluarkan untuk membeli segala hal yang berhubungan dengan idoltron. Dia sangat loyal untuk membiarkan dompetnya terkuras, membeli segala sesuatu yang berhubungan dengan idoltron, baik album musiknya maupun segala pernik merchandise-nya.
Jadi, jika Robotaro membicarakan hal2 yang serius, apalagi diluar topik idoltron, adalah keganjilan luar biasa yang dirasakan oleh Robojiro.
Pernah dia suatu hari mencoba berdiskusi tentang hal yang sedang populer, seperti pembahasan Singulartron, yaitu peraturan yang melarang robotron untuk mendirikan partai yang tidak sesuai dengan ideologi Nitron. Waktu itu, Robotaro tidak menoleh sedikit pun. Bahkan tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya.
Dia melirik robotron di sebelahnya sekali lagi, yang sedang asyik menikmati oden dan ochoko nya. Lalu dia mencoba mencocokkan kembali dengan ciri2 sahabatnya yang biasa dia panggil Robotaro itu melalui ingatannya. Tidak ada yang salah, pikirnya. Dari penampilan fisik semua mirip..1000% !