Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hanyut ke Alam Lelembut

17 Mei 2024   11:26 Diperbarui: 17 Mei 2024   11:42 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ryan hanyut ke alam lelembut (AI/Dokpri)

"Masa ngerjain kampus pakai pager. Pindah kampus, transfer SKS, lanjut S2. Bisa?", tanya Ryan.

Semangatnya untuk menyelesaikan kuliah dan melanjutkan S2 masih besar. Aku semakin yakin Ryan sudah Kembali tapi sejujurnya,  aku masih penasaran dengan yang terjadi di sungai 16 tahun lalu. Ryan berkisah saat akan mengambil sendal ia tergoda untuk berenang. Saat ia masuk ke air tiba-tiba arus menarik tubuhnya ke dasar sungai. Sesaat kemudian ia merasa Kembali ke desa tapi penduduknya berbeda. Orang-orangnya lebih ramah dan pemandangan desanya lebih indah. Ryan berpikir jika ia terbawa arus ke desa dekat hutan lindung.

Penduduk desa berjanji akan mengantarnya ke desa DS tapi setelah ritual larung karena saat bersih desa sampan tak diijinkan berlayar. Orang desa berkata jika melalui darat harus jalan mengitari  bukit barisan. Selama 6 hari Ryan membantu warga  membersihkan tapi anehnya hiasan sungai di sini lebih semarak. Bayangkan semua tepian sungai ditanami bunga warna-warni dan sehari sebelum ritual sungai dipenuhi bunga aneka warna. Meski aromanya wangi tapi sesekali membuat Ryan merinding.

Ryan berkisah hatinya sempat tergoda dengan Rina, putri kepala desa tapi ibunya yang pempimpin desa memberikan lampu hijau. Selalu berwajah masam ketika melihat Ryan bersama putrinya

"Tapi entahlah, disatu kesempatan ibunya meminta ia meminang anaknya", bisik Ryan lirih.

"Terus. Kau mau. Pasti Maulah..." Adil teriak heboh.

"Enggak. Syaratnya setelah menikah tidak bisa kemana-mana. KKN dan kuliahku kan belum selesai.  Bagaimana dengan riset dan tugas akhir", urai Ryan.

"Sukurklah kau menolak", ujarku.

"Kenapa?" Adil bertanya.

"Kau tak paham. Jika Ryan mau dia tak akan di sini bersama kita."

"Iya", lirih berkata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun