Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hanyut ke Alam Lelembut

17 Mei 2024   11:26 Diperbarui: 17 Mei 2024   11:42 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tenggelam dan terbawa arus?", tanya Adil yang tiba-tiba muncul dengan nada panik.

"Dia baik-baik saja, tak ada luka. Kita hubungi keluarganya dan bawa ke kota", saran sesepuh desa.

Setelah orang tuanya datang, Ryan langsung dibawa ke kota untuk mendapatkan pertolongan medis. Meski matanya terbuka dan bisa berjalan saat dituntun, Ryan belum benar-benar sadar. Ia tak mengenali orang di sekitarnya dan tak bisa diajak berbicara. Dugaan medis mengalami amnesia akibat kepalanya terbentur saat tenggelam dan terseret arus sungai.

Saya dan Adil tetap melanjutkan KKN tapi dipindahkan ke desa lain. Pihak kampus menginginkan kejadian ini dirahasiakan dan tidak sampai ke media. Orang tua Ryan menerima ini sebagai musibah dan tidak menuntut. Tapi sejak kejadian Ryan tidak ada lagi mahasiswa yang dikirim KKN ke desa DS. Kami mendengar rumor bahwa akses ke DS ditutup dan kini tak sembarangan orang masuk.

Hingga saya dan Adil lulus kuliah kondisi Ryan tak kunjung membaik. Ia seperti mayat hidup dengan mata terbuka, tetap makan, minum dan tidur tapi tidak merespon orang di sekitarnya. Satu hari kami dipanggil oleh ibu Ryan, ibunya berkata bahwa tiba-tiba Ryan berkata lirih ingin pulang. Tapi entah apa maksudnya.

Pengobatan medis dan non medis sudah diupayakan oleh keluarga tapi tak ada hasil. Beberapa paranormal mengatakan bahwa jiwa Ryan terjebak di dalam lain. Pihak keluarga mengupayakan untuk meminta bantuan orang pintar dari desa DS tapi semenjak akses jalan ke sana ditutup, seolah-olah desa itu menghilang. Jika menilik data administratif, desa itu masih ada tapi entahlah tak ada orang yang tahu jalan ke sana.

***

Setelah seminggu Kembali Ryan mulai bisa bercerita. Ia sempat bingung dengan dunia yang ia tinggalkan 16 tahun lalu. Bayangkan dulu tak ada ponsel kini semua orang memegang ponsel dan mengobrol melalui layar kecil. Belum lagi perubahan status orang-orang di sekitarnya. Kami teman-temannya sudah menikah dan punya anak. Keponakannya yang dulu kecil, tiba-tiba menjadi dewasa. Tapi paling membuat Ryan sedih ketika bertemu dengan kedua orang tuanya yang sudah lansia.

"Pokoknya kamu harus punya fb dan whatssap. Belajar main internet di sini." Adil menyodorkan ponsel.

"Aku cuma mau kuliah dan mengerjakan tugas akhir", jawab Ryan.

"Tenang semua ada di sini. Nanti dibantu. Eh tapi kan kamu sudah DO", goda Adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun