Seberapa penting pendidikan Informal yang secara Undang-Undang masuk dalam pendidikan nasional? Adakah kurikulum dan metode pembelajaran di dalamnya? Apakah setiap pembelajaran harus ada unsur kesengajaan dan terencana? Bagaimana jika hanya dengan interaksi sanggup melahirkan pembelajaran tanpa adanya kesengajaan?
1. Pendidikan Informal dalam Keluarga
Pendidikan keluarga merupakan langkah awal dan paling krusial dalam membentuk karakter anak. Role modelnya adalah bapak ibu itu sendiri.
Mereka secara tidak langsung akan merekam segala tingkah laku dan ucapan dari orang tuanya. Karena anak itu ibarat seperti kertas putih yang bebas ditulis dan dibuat apa saja tergantung siapa yang akan mengubah kertas putih itu.
Bahkan, pendidikan prenatal dan postnatal adalah pendidikan yang paling penting untuk diperhatikan karena ketika ruh yang dikirim Tuhan pada umur 4 bulan di kandungan, merupakan sebuah PR besar bagi orang tua dalam mendidik anak meski masih dalam kandungan.Â
Mereka tidak bisa memilih untuk dilahirkan, tapi orang tua (atas izin Tuhan) secara sadar sengaja bahwa anak ini harus dilahirkan.Â
Maka dari itu, mereka adalah tanggung jawab orang tua secara penuh yang tentunya menjadi tantangan hingga dewasa nanti.
Kemudian ketika anak memasuki usia 0 tahun hingga 5 tahun yang kemudian disebut BALITA (Bayi di bawah Lima Tahun).Â
Rentang usia itu kemudian disebut juga dengan Golden Age yang mana 5 tahun pertama adalah tahun keemasan yang dimiliki anak. dalam hal ini, Peran orang tua sangat diperlukan untuk membentuk karakter dan sikap anak.
Seiring dengan perkembangan anak, metode orang tua dalam membimbing yang ideal bisa menggunakan tarik-ulur.Â
Metode ini dimaksudkan ada waktunya memberikan tekanan/pressure dan ada waktunya memberikan kelonggaran kepada anak. Kadang melarang kadang juga membolehkan. Kadang tegas kadang juga friendly.