Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jiwenk: Karikatur Tidak Boleh Dibebani Apapun

11 Oktober 2020   11:37 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:39 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Pada bagian ini Jiwenk agak ragu untuk menyebutkan dan berbalik bertanya sembari tertawa).

"Harus ya? jadi jika dalam satu photo ada 10 figur yang harus digambar, yang dihitung figurnya atau wajah per-individu.Ya, kalau orang yang sama dengan berbeda enggel dikalikan oleh diferensiasi gambar. Kegiatan saya yang lain nggak terlalu jauh dari seni rupa, yaitu percetakan, jasa air brush di rumah saya Jalan Lembur Situ, Kota Sukabumi. Kalau fokus ke karikatur itu mulai tahun 2010."

Siapa saja tokoh dan pesohor yang pernah Anda gambar?

"Almarhum Gus Dur, Jokowi, Jusuf Kalla, Setia Novanto, Fahri Hamzah, Bu Menteri Susi, Sri Mulayani, Pangab Gatot, Gunawan Mohamad.

Kalau Jurnalis, Rosihan Anwar, Gunawan Mohamad, Pramoedya Ananta toer

Musisi mah, Dewa Budjana, Andi Riff, Rano Karno terus siapa lagi ya? Walikota Sukabumi juga pernah, saya juga pernah dapat order untuk menggambar karikatur Gus Mus (Musthapa Bisri)"

Punya idola sesama pelukis?

"Lokal paling sesama teman pelukis saja, kagum dengan karakter dan teknis menggambar, tapi kalau disuruh menunjuk yang ada di mancanegara, saya suka Sebastian Kroeger, pelukis Jerman, dia spesialis lukisan raksasa yang jadi acuan para pelukis seluruh dunia."

Berapa lama Anda mengerjakan sebuah karikatur?

"Relatif, bisa satu sampai enam jam, bisa seharian, bisa berhari-hari (tertawa), rata-rata tiga hingga empat jam saja. Dan saya bukan photo editing, saya ini photo painting, meskipun menggunakan photoshop hanya beda media beralih dari kuas dan kanvas ke digital. Saya menggambar bukan meng-edit."

Jwenk, perupa Sukabumi
Jwenk, perupa Sukabumi
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun