"Ayah..." Rangga yang memaksa diam dari tadi akhirnya mencoba memutus percapakan.
"Bisa bertani?" Ayah Rangga tidak memperdulikan anaknya itu.
"Om.. eh Ayah mau ngajarin?" tantang Adam.
Tanpa persetujuan Rangga, Adam dan ayah dalam keluarga itu memutuskan untuk bertani selama sebulan keberadaan Adam di rumah itu.
"Bangun aja kesiangan, gimana mau ke sawah?" ledek Rangga.
"Assalamualaikum..." Suara seorang pria menyapa dari balik pintu hendak bertamu terdengar menghentikan keceriaan keluarga itu sesaat.
"Eros..." kata Adam cepat saat mendengar suara itu.
Semua orang menatap Adam dengan curiga, bagaimana mungkin pria yang baru dua puluh empat jam lebih berada di kota ini bisa mengenal Eros.
"Mereka ketemu semalem, waktu aku janjian sama Rahmad dan Ayu" bela Rangga tidak ingin kecurigaan itu membesar.
"Yah... Bu... maaf banget, aku jadi tidak sopan..." kata Adam ketika Amran memutuskan untuk melangkah membukakan pintu untuk Eros. "Tapi aku harus kekamar duluan" kedua orang tua itu mengangguk memberi izin.
"Stay" kata Rangga ketika Adam sudah beranjak dari kurisnya.