"Ini jadinya mau makan atau mau maen?" kata Rangga memecah keriuhan meja makan.
"Maaf ya nak Adam, Rangga emang orangnya agak saklek gitu" kata Ibu Rangga berusaha meminta pengertian.
"Nggak apa apa tante..."
"Eittss..." Ibu Rangga memotong ucapan itu "Sekali kamu sudah berada dirumah ini, kamu harus membiaskan untuk panggil ibu"
"Dan Ayah" kata ayah Rangga menambahkan.
"Jadi Mas Adam kerja apa?" kata Amran sambil mengunyah daun singkong dimulutnya.
Rangga terlihat resah, dia mengerti betul menyoal pekerjaan adalah satu hal yang paling sensitive bagi Adam. Hanya dua kemungkinan jawaban yang diterima bagi siapapun yang berani menanyakannya.
"Freelancer..." jawab Adam dengan damai, membuat Rangga lega "Kadang ngajar, kadang jadi tour guide, kadang barista... bisa apa aja"
"Emang bisa dapat duit kalau gitu?" kali ini Randa, siswa tingkat pertama SMP yang tergelitik bertanya.
"Pekerjaan itu bukan hanya tentang berapa besar kamu mendapatkan uang, tapi seberapa besar kamu mencintai pekerjaan itu" kilah Adam kali ini.
"Jadi nak Adam ini bisa apa aja dong?" ayah Rangga kini tak bisa menahan diri.