"artinya... kita tidak akan keluar dari sini sebelum kejujuran dan kesucian ada dalam diri kita"
Setelah mengucapkan kata itu, aku mendengar obrolan orang -- orang disekitarku yang jelas bukan dari antara kami semua. Obrolan itu lebih pada pencarian wisatawan yang hilang, yang adalah kami.
Kevin mulai merasakan sesak didadanya. Sejak awal Prita sudah mengingatkan kalau anaknya itu punya ashma turunan. Fred meminta Anggi untuk memeriksa ranselnya, memberikan obat pertolongan pertama kepada Kevin.
"aku mau jujur..." kata Lukman, kami semua menatap pria itu "kalau kejujuran mengeluarkan kita dari sini, akan aku lakukan"
Lukman bercerita kalau dirinya pernah mendua ketika Prita mengandung Kevin. Lukman meminta maaf atas kejadian itu, dan menariknya Prita mengetahui kenyataan pengkhianatan suaminya. Tapi Prita melupakannya, sebab begitu Kevin lahir, Lukman kembali menjadi suami dan ayah yang baik bagi keluarganya.
"apakah mereka mencari kita?" kata Lukman
"siapa?"
"aku mendengar banyak orang berbicara, tapi entah dimana" katanya lagi.
"aku hamil" kata Kanaya "tadinya aku akan menggugurkan bayi ini, tapi Yudi tidak setuju"
Kanaya menceritakan rahasia yang disimpannya itu dari Anggi. Anggi mencoba memaklumi tindakan Kanaya. Anggi berpendapat, bahwa seharusnya Kanaya segera menikah dengan Yudi. Mereka sudah berbuat kesalahan, tidak bisa begitu saja membuat kesalahan lain yang lebih fatal.
"istri saya tidak tahu kalau saya berada disini" kata Her "saya hanya mengatakan akan mengantarkan mas dan kawan -- kawan ke kota bukan ke hutan"