Mohon tunggu...
Damri Hasibuan
Damri Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Seseorang yang ingin meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gimana Rasanya Menjadi Imam di UEA?

28 April 2023   04:07 Diperbarui: 28 April 2023   04:14 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasa deg-degan yang kerap muncul dulu ketika tampil di mihrab, sekarang tidak ada lagi karena sudah terbiasa. Anggapan imam terhadap makmumnya sudah lebih bersahabat dan rasa takut itu terkikis habis.

Satu bulan dua bulan kalau masih ada rasa nerves, itu masih lumrah. Asalkan jangan sampai terus-terusan rasa takutnya alias tidak kunjung hilang. Saya sendiri, hanya di awal-awal saja.

Sekitar tiga atau empat kali tampil salat. Setelah itu, aman-aman saja, karena saya menganggap orang yang di belakang alias makmumnya orang-orang biasa saja walaupun tidak menutup kemungkinan ada banyak di antara mereka yang hafalannya mutqin. 

Terkadang yang membuat rasa takut berlebihan itu karena muncul perasaan dalam hati; bahwa hafalan makmumnya lancar-lancar dan mutqin. Iya juga sih. Buktinya, pernah suatu ketika ada ustad kondang di Indonesia yang dia juga punya pondok tahfizh, beliau disuruh menjadi imam yang makmunya Syekh ternama dari Saudi. Saking gugupnya dengan perasaan yang tadi, akhirnya dia ada yang lupa dalam surat Al-Fatihahnya. 

Bayangkan! Kok bisa-bisanya lupa pada surat yang kerap dibaca tersebut? Maka dengan itu, saya selalu mengontrol perasaan karena hal tersebut sangat penting supaya tidak terjadi seperti kasus di atas. 

Sekian, semoga bermanfaat ya. Jangan lupa share agar manfaatnya lebih meluas. Oya, kira-kira pertanyaan apa lagi ya, yang membuat Anda penasaran seputar perimaman atau hal lain di Uni Emirate Arab? Silakan komen di bawah dan follow saya, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun