Mohon tunggu...
Damiri Alawi
Damiri Alawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

damiriahmad4@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Zona Pertemanan

21 Oktober 2021   09:35 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:21 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmm nanti ajalah." Mira menjawab sembari mencium aroma bunga mawar.

Sebenarnya, Rambo adalah pria yang tegas. Dia selalu bisa mengambil keputusan terhadap apa yang ada di hadapan matanya. Dia juga selalu bisa mengungkapkan uneg-uneg yang ada di dalam hatinya.

Namun untuk kali ini entah kenapa. Di hadapan Mira, nyali Rambo seakan ciut untuk mengungkapkan isi hatinya. Lembek sekali nyali Rambo untuk mengungkapkan perasaannya. Kalah keras oleh roti yang sudah kadaluarsa.

Gara-gara rasa malu yang membuat nyali Rambo ciut untuk mengungkapkan perasaannya, kini Rambo hanya bisa menjadi teman Mira. Teman berkisah, sahabat untuk berkeluh kesah. Dan mungkin juga, Rambo tak bisa menyalami ayah Mira dan direstui dalam ucapan sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun