Mohon tunggu...
Damiri Alawi
Damiri Alawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

damiriahmad4@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Zona Pertemanan

21 Oktober 2021   09:35 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:21 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal mengungkapkan perasaan pada seseorang yang kita cinta memang tak semudah menghabiskan satu loyang kue pukis yang tersaji di atas meja. Tidak semua orang mempunyai keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya.

Panggil saja Rambo, pria bertubuh kekar dengan gaya rambut klimis. Mahasiswa semester delapan yang belum lulus karena mandeg skripsi di bab dua.

Sudah lama sekali Rambo menyimpan perasaan suka pada seorang perempuan, sebut saja nama perempuan itu Mira. Mira merupakan mahasiswi semester enam, satu prodi dengan Rambo. Mira adalah seorang wanita berparas teduh, walau pun kulitnya agak hitam namun itu semua membuat Mira tampak lebih manis. Tampilannya sederhana namun entah kenapa, dia selalu terlihat istimewa. Rambo mencoba selalu ada untuk menemani Mira, saat Mira tiba-tiba menelpon Rambo tengah malam untuk menemani Mira mengerjakan tugas-tugas kuliah yang masih menumpuk, Rambo temani. Tak menghiraukan rasa kantuk yang telah menggelayut di kantung matanya, Rambo dengan setia menemani Mira sampai tugas-tugasnya beres.

Perasaan itu sudah mulai memuncak sampai ubun-ubun, namun Rambo tak kunjung pula mengungkapkan semuanya. Dia hanya berani menampakkan lewat perbuatan, meski pun itu hal sepele seperti dimintai pendapat perihal memilih kemeja flanel yang hendak Mira beli. Selebihnya? Dia tak punya kekuatan untuk mengungkapkan perasaannya.

"Jadi gimana nih? Lebih cocok yang warna apa untuk aku kenakan?" Tanya Mira.

Lalu Rambo menjawab "Kamu lebih cocok pakai warna yang soft, gak terlalu mencolok warnanya".

"Nah kalo yang ini gimana?" Mira bertanya sembari memilih warna pink dengan garis kotak-kotak hitam

"Waahh, sempurna nih kalo kamu pakai yang ini" jawab rambo sembari mengacungkan jempol dan senyum manis namun tak semanis es cendol.

Di satu hari yang berhiaskan awan mendung, Rambo mengajak Mira ke kedai untuk sejenak mengobrol santai dan bertemankan secangkir amerikano dan cappucino hangat. Di dalam hati Rambo, mana mungkin Rambo membiarkan Mira memesan es. Bukan karena hari akan turun hujan, hanya saja es yang dipesan pasti akan cepat meleleh gara-gara terik pesona yang Mira pancarkan.

"Eh amerikano mu tak usah pakai gula, Ra"

"Hah memang kenapa? Kalau tidak pakai gula, yang ada rasanya cuman pait." Jawab Mira dengan wajah yang kebingungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun