Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Beyond Earth: Bagaimana Kedokteran Dirgantara Melindungi dan Meningkatkan Kesehatan Manusia

1 Juni 2023   01:57 Diperbarui: 11 Agustus 2023   02:42 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Gangguan kognitif: Radiasi luar angkasa dapat memengaruhi otak dan sistem saraf, serta mengganggu fungsi kognitif, seperti memori, pembelajaran, perhatian, dan pengambilan keputusan. Risikonya lebih tinggi untuk paparan ion berat daripada proton atau elektron. Sebuah penelitian terhadap tikus yang terpapar radiasi ruang angkasa yang disimulasikan menunjukkan bahwa mereka mengalami penurunan aktivitas saraf dan plastisitas sinaptik di hipokampus, wilayah otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori.

- Efek degeneratif lainnya: Radiasi luar angkasa juga dapat menyebabkan efek degeneratif lainnya pada tubuh manusia, seperti katarak, keropos tulang, atrofi otot, disfungsi kekebalan tubuh, dan kemandulan. Efek-efek ini dapat mengganggu kualitas hidup dan kinerja para astronot selama dan setelah misi. Beberapa efek ini mungkin tidak dapat dipulihkan atau bersifat progresif.

Untuk melindungi para astronot dari radiasi luar angkasa, NASA menggunakan berbagai strategi, seperti perisai, peramalan, pemantauan, dan penanggulangan. Perisai melibatkan penggunaan bahan, seperti aluminium, air, atau polietilena, untuk memblokir atau mengurangi paparan radiasi. 

Peramalan melibatkan prediksi aktivitas matahari dan lingkungan radiasi menggunakan satelit dan model. Pemantauan melibatkan pengukuran dosis radiasi dan efek biologis menggunakan sensor dan biomarker. Penanggulangan melibatkan penggunaan obat-obatan, nutrisi, olahraga, dan intervensi perilaku untuk mencegah atau mengobati kerusakan akibat radiasi. Namun, strategi ini memiliki keterbatasan dan tantangan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif dan layak untuk misi jangka panjang dan antarplanet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun